oleh

Artis Nikita Mirzani Viral, Jelang Kunker Presiden Jokowi ke Sumenep

INBISNIS.ID, SUMENEP – Artis Nikita Mirzani mendadak viral. Kedatangannya bersama rekan artis lainnya di Kota Sumenep untuk melakukan syuting Film Televisi (FTV). Disela aktifitas syutingnya, Nikita menginap di salah satu Hotel yang ada di Kabupaten Sumenep.

Keberadaan Nikita sejak menginap di hotel, dibarengi dengan beredarnya beberapa video Nikita masing-masing berdurasi 0.25 detik dan 0.30 detik, di berbagai group Whatsapp, memantik reaksi dari warga Sumenep, utamanya pengguna aplikasi Whatsapp. Hal tersebut dikarenakan perkataan Nikita dalam videonya memberikan kesan tidak baik terhadap kondisi hotel tempat Ia menginap dan juga Kota Sumenep tempat Nikita melakukan syuting untuk FTV.

Keberadaan Nikita bersama rekan artis lainnya di Sumenep, bertepatan dengan kegiatan Kunjungan kerja (Kunker) Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, yang dimana salah satu agenda acaranya adalah Peresmian Bandar Udara Trunojoyo Sumenep, dilanjutkan dengan kegiatan menyerahkan 3 kategori bantuan PKH minyak goreng, PKL minyak goreng dan bantuan langsung dari Presiden kepada pedagang yang ada di dalam atau diluar Pasar. Rabu (20/4).

Nikita Mirzani, Beli Makanan di Lokasi Taman Adipura Sumenep.

Nikita Mirzani, dalam video yang berdurasi 0,25 detik mengatakan, “Hotelnya apa nih, D’Baghraf ini hotelnya gak bagus ya, masa gak nyiapin makanan, kalau gak ada nasi harusnya telepon doong, bilang gak ada nasi mbak, mau dibeliin gak di luar, ini diem diem aja. Hotel di Sumenep di Madura nih gak bagus nih, gak bagus, mati bisa mati nih orang kelaperan,” ujar Nikita.

Selain itu, Nikita juga mengatakan, “Syuting di Madura Sumenep, gak ada makanan disini, kalian ada bisa ngasik aku rekomendasi makanan yang enak gak disini. Kasian ini tim-tim promonya kelaperan. Jadi kalau kalian tau rekomendasi makan dimana yang enak,” katanya dalam video berdurasi 0.30 detik.

Video lainnya lagi, Nikita mengatakan, “Gue tu gak tau ya kenapa di Sumenep ini gak ada restoran yang proper like user 72376. Like welly welly propers for its something fodder willy nice,” sebut Nikita dalam bahasa inggris british.

“Disini gak ada di Sumenep susah banget. Coba deh untuk Gubernur Bupati, Wali Kota, apalah aku gak ngerti kalau di Sumenep ini adanya apa. Coba deh diperhatikan lagi ini, pariwisatanya di Sumenep,” tambah Nikita dalam rangkaian video berdurasi 0.30 detik.

Mohamad Iksan, S.Pd., MT, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, kepada media ini menyampaikan tanggapan positif dan kontruktif terkait perkataan Nikita Mirzani di beberapa videonya yang telah beredar luas di masyarakat Sumenep, khususnya pengguna sosial media Whatsapp.

“Terkait dengan video-video yang disampaikan oleh Nikita Mirzani, bahwa di Sumenep susah cari makan di restoran yang bonafit, tanggapan saya adalah, memang demikian adanya kalau yang seleranya adalah hotel yang berbintang lima atau empat. Di Sumenep ini hotelnya masih maksimal bintang dua, sehingga kalau makanan seperti yang disampaikan, memang agak susah, tapi kalau makanan sekedar pengganjal perut, yang sesuai dengan selera ala daerah atau makanan-makanan khas Sumenep, insya’Allah ada,” jelas Pak Iksan panggilan populer Kapala Disbudporapar.

Lanjut kata Pak Iksan, hanya saja, kalau siang hari agak susah nyarinya, karena bulan puasa Ramadhan. Kita tahu sebagian besar masyarakat Sumenep itu ketika Ramadhan aktifitasnya di pagi hari itu tidak ada yang menjual makanan. Adanya sore bahkan menjelang buka puasa sampai malam. Bahkan malam haripun terbatas, pukul 10.00 itu sudah selesai.

Menurut Pak Iksan, sudah ada ralat dari Nikita Mirzani, ternyata pelayanan D’Baghraf sudah bagus. Jadi dalam hal ini kita maklumi bersama, mungkin karena kecapean syuting seharian, Ia tidak paham bahwa Madura ini, Sumenep ini kondisi bulan Ramadhan sangat religius, tidak gampang untuk mencari makanan di luar, sehingga inilah yang terjadi.

“Kedepan, saya hanya menyarankan kepada crew Nikita Mirzani, ketika syuting kemana saja, observasi lapangan penting dilakukan, untuk mengetahui situasi dan kondisi suatu daerah, termasuk Kabupaten Sumenep yang penuh dengan religius ini,” pungkasnya.

Terpisah, dua hari menjelang kedatangan (17/4), beredar juga di beberapa group sosial media Whatsapp, rundown agenda acara kunjungan kerja (Kunker) Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo ke Provinsi Jawa Timur, diantaranya ke Kabupaten Sumenep terjadwal hari pertama tanggal 20 April 2022, sekitar pukul 10.00 WIB (Waktu Indonesia Barat).

Berikut potongan laporan dari Karoops Polda Jatim, hasil giat Zoom Meeting Persiapan Kunker RI 1 ke Provimsi Jatim dengan Rangkaian giatnya sebagai berikut, (khusus Kabupaten Sumenep, red).

Hari pertama, Rabu tanggal 20 April 2022 sebagai berikut.

a. Presiden RI beserta rombongan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Juanda Surabaya. b. Tiba di VIP Room Bandara Juanda Surabaya.
c. Presiden Republik Indonesia beserta rombongan menuju Bandara Trunojoyo Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur.
d. Tiba di Bandara Trunojoyo Kabupaten Sumenep, dilanjutkan dengan acara peresmian Bandara Trunojoyo.
e. Presiden RI beserta rombongan menuju Pasar Anom dengan kegiatan menyerahkan 3 kategori bantuan PKH minyak goreng, PKL minyak goreng, dan bantuan langsung dari Presiden kepada pedagang yang ada di dalam atau diluar Pasar.
f. Presiden RI beserta rombongan menuju Pasar Bangkal (tentatif), dengan kegiatan menyerahkan 3 kategori bantuan PKH minyak goreng, PKL minyak goreng dan bantuan langsung dari Presiden kepada pedagang yang ada di dalam atau diluar Pasar.
g. Presiden RI beserta rombongan melaksanakan Ishoma.
h. Presiden RI beserta rombongan berganti take off dari Bandara Trunojoyo Kabupaten Sumenep Menuju Bandara Juanda Surabaya.

Terkait beredarnya laporan dari Karoops Polda Jatim tersebut, yang mana didapat dari sejumlah group Whatsapp yang nampaknya berkali-kali diteruskan, sehingga tidak diketahui siapa pengirim pertamanya, yang dimana kemudian oleh reporter media ini diteruskan kepada AKP Widiarti S, S.H., Kasi Humas Polres Sumenep untuk mencari tau kebenarannya.

“Benar, siapa yang nyebarkan laporan itu,” tanya Akp Widiarti merespon.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *