oleh

Webinar Tantangan dan Prospek Pengembangan Budidaya Talas Satoimo

INBISNIS.ID, JAKARTA – Ditjen Tanaman pangan kementerian pertanian melalui program propaktani berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) menyelenggarakan sosialisasi, pelatihan, bintek dan pendampingan mengangkat topik seminar bertajuk “Tantangan dan Prospek Pengembangan Budidaya Talas Satoimo dalam rangka Diversifikasi Pangan Lokal yang Sangat Atraktif di Pasar Global” Webinar yang dilaksanakan pada hari Kamis(02/06) pada pukul 9.00 dan diikuti 338 peserta via aplikasi zoom, sedangkan pada live streaming aplikasi youtube di tonton 1200 orang.

Pada kesempatan itu, ketua umum Iswi Dr. ir. Retno Endah Lestari, Msc, PhD menjelaskan, talas satoimo merupakan pangan alternatif yang mulai populer dan di kembangkan di indonesia karena, memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus khususnya sebagai bahan pangan dan komoditi ekspor ke negara jepang.

Dr. ir. Retno Endah Lestari, MSc, Phd Juga menambahkan, secara normal momen ini dapat menghasilkan 30 sampai 40 ons per hektar talas satoimo dan dapat digunakan sebagai bahan pangan dan di negara Jepang sendiri sudah dijadikan bahan utama bagi sebagian besar penduduk Jepang untuk mengganti beras dan kentang karena mereka menganggap beras dan kentang banyak mengandung karbohidrat dan gula.

“Talas Satoimo juga sering diolah menjadi pangan olahan pengganti kentang dan terigu untuk pembuatan kue kering. Makanan ringan talas jenis ini bisa juga dikonsumsi langsung dalam keadaan mentah dan rasanya mirip salak,” ungkap Dr. ir. Retno Endah Lestari, MSc.

Tanaman Talas satoimo memiliki kandungan yang merupakan senyawa pembentuk kolagen dan merupakan salah satu jenis protein dasar pembuat tepung talas dan juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuat kosmetik.

“Selain itu bisa juga digunakan sebagai bahan dasar dan minuman sehat seperti bubur bayi, bahan baku kue pendamping tepung. Sedangkan seratnya bisa digunakan sebagai bahan campuran pembuat jelly bisa membuat es cream, biscuit dan bahkan bisa dijadikan bahan sup minuman diet untuk penderita diabetes” tutup Dr. ir. Retno Endah Lestari, MSc.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *