oleh

Data BPS : Perkembangan Indeks NTP Provinsi Bali Mei 2022   

INBISNIS.ID, DENPASAR – Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan Indeks harga yang diterima Petani (It) terhadap Indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan.

Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya S.Si., M.Si menjelaskan, perkembangan NTP Provinsi Bali sebesar 93,85%, jika dibandingkan pada NTP bulan April terdapat kenaikan 0,17%, untuk komponen penyusun NTP yang pertama yaitu indeks yang diterima petani (It) pada bulan Mei (It) mencapai angka 103,99 terdapat kenaikan 0,11% dibandingkan indeks yang diterima petani pada bulan April 2022, dan yang kedua yaitu indeks yang dibayar petani (Ib) pada bulan Mei (Ib) di Provinsi Bali mencapai 110,80 kalau dibandingkan dengan indeks yang dibayar pada bulan April terdapat penurunan (Ib) sebesar 0,07%, Kamis (03/06/2022).

Untuk NTP Subsektor Tanaman Pangan Bulan Mei mencapai angka 89,72 turun 0,33% dari bulan April, kemudian NTP Subsektor Hortikultura mencapai angka 95,35 naik 1,12%, dan untuk Subsektor tanaman perkebunan rakyat bulan Mei 2022 mencapai angka 90,98 turun 0,52% dibandingkan dengan NTP bulan April, angka dari subsektor peternakan bulan Mei 2022 mencapai angka 98,84 naik 0,59% dari bulan April dan yang terakhir Subsektor Perikanan sebesar 101,33 naik 1,15%.

“Jadi dari kelima subsektor pertanian yang kita lihat diatas 100 baru dari NTP Subsektor Perikanan dan empat subsektor lain nya masih dibawah 100,” ucap Hanif Yahya Kepala BPS Provinsi Bali.

Ia pun menjelaskan, bahwa untuk Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada bulan Mei mencapai angka sebesar 93,81 dibandingkan bulan April terjadi penurunan sebesar 0,01% dapat dilihat bahwa NTUP merupakan nilai yang harus dikeluarkan petani untuk berproduksi tanpa melihat konsumsi rumah tangganya.

“Untuk Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada bulan Mei mencapai angka sebesar 93,81 dibandingkan bulan April terjadi penurunan sebesar 0,01%, dapat kita lihat bahwa NTUP merupakan nilai yang harus dikeluarkan petani untuk berproduksi tanpa melihat konsumsi rumah tangganya,” tutupnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *