oleh

Masyarakat Diminta untuk Menjadi Pelaku Utama Dalam Pembangunan Desa Wisata

INBISNIS.ID, BORONG – Urgensi pembentukan desa wisata di Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur,  untuk meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai pelaku penting dalam pembangunan sektor pariwisata dan dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan.

Hal disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Timur, Albertus Rangkak ketika dikonfirmasi wartawan media ini, Kamis (16/06/2022).

Alber menuturkan, Pemkab Manggarai Timur telah mengembakan pariwisata berbasis masyarakat. Kata Alber yang menjadi pelaku utama dalam pembangunan pariwisata itu adalah masyarakat.

“Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat terlibat secara langsung dalam pembangunan pariwisata,” tuturnya.

Kemudian terkait peran pemerintah, saat ini pemerintah sedang melatih, dan menyiapkan sumber daya manusia di Desa wisata.

“Peran pemerintah melatih dan menyiapkan SDM  Desa wisata. Supaya mereka terlibat dalam pembangunan desa wisata. kita fokus menyiapkan kualitas SDM,” ujar Albertus Rangkak.

Albertus menilai berbagai potensi desa wisata dapat dikembangkan dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat seperti menyiapkan paket wisata dan cenderamata yang berkolaborasi dengan pentahelix pariwisata. Jika hal itu berjalan, ada percepatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif serta pariwisata berkelanjutan.

Guna pengembangan lima desa wisata tersebut, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur telah melakukan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia secara bertahap dan berkelanjutan, antara lain melalui pelatihan pengelolaan desa wisata, pengelolaan homestay, digitalisasi branding, pemasaran dan pelatihan memandu.

Diketahui, Desa-desa wisata tersebut memiliki potensi yang beragam. Pertama, Desa Wisata Colol dengan potensi agrowisata kopi dan atraksi wisata budaya.

Kedua, Desa Wisata Golo Loni dengan wisata buatan Golo Depet, river tubing, wisata pertanian, dan pesona Danau Rana Mese. 

Ketiga, Desa Wisata Compang Ndejing dengan potensi utama wisata pantai, aktivitas nelayan, dan aktivitas pertanian seperti pengolahan sawah secara tradisional).

Keempat, Desa Wisata Bamo yang menyajikan atraksi seni budaya tarian vera, perkemahan di sabana Nanga Rawa, wisata pantai, dan aktivitas nelayan. 

Kelima, Desa Wisata Nanga Mbaur dengan wisata pantai, pengamatan satwa langka buaya darat (rugu) atau komodo, dan atraksi pertanian masyarakat lokal.

Selain itu, di tahun 2022, Desa Ulu Wae dan Desa Rana Kulan telah ditetapkan sebagai Desa Wisata. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bupati KMT Nomor: HK/57/2022.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *