oleh

Tingkatkan Kreatifitas di Daerah Super Prioritas, Pemerintah Gagas Program AKSILARASI

INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Deputi bidang ekonomi digital dan produk kreatif melalui direktorat industri kreatif musik, seni pertunjukan dan penelitian mengagas program AKSILARASI.

AKSILARASI merupakan sebuah program pendampingan yang mementingkan keterhubungan pemerintah pusat dan daerah. Kerjasama antara pelaku kreatif berbasis urban, digital dan akademik dengan pelaku kreatif wilayah destinasi yang berbasis tradisi, rural dan komunal. Program ini juga melakukan pendampingan penciptaan produk kreatif di destinasi super prioritas yang menghubungkan pemerintah dengan masyarakat.

Labuan Bajo yang ditunjuk sebagai lokasi kegiatan AKSILARASI memiliki keunggulan, yakni menjadi pintu gerbang menuju kawasan Taman Nasional Komodo yang memiliki dua status level dunia, yaitu sebagai situs warisan dunia UNESCO dan Cagar Biosfer.

Muhammad Neli El Hilman menegaskan bahwa dengan pendampingan pada empat subsektor ekonomi kreatof akan mendukung terciptanya tata kelola usaha kreatif yang mumpuni.

“Yang terpenting adalah terciptanya produk kreatif khas kawasan daerah prioritas/daerah super prioritas yang berdaya saing, serta menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat, dan berkelanjutan. Dengan demikian, infratruktur yang sedang dibangun pemerintah dapat menjadi ruang prestasi bagi produk kreatif unggulan.” tandasnya.

Program AKSILARASI ini melibatkan 195 peserta yang berasal mayoritas dari warga Labuan Bajo. Direktur Seni Musik Pertunjukkan dan Penerbit Mohammad Amin menyatakan, bahwa kegiatan pendampingan program ini sudah dimulai sejak September 2020.

“Pendampingan dilakukan dalam bentuk daring dan luring. Inkubasi dilakukan mulai tanggal 3 – 16 november untuk menghasilkan 16 produk unggulan yang akan disempurnakan pada masa 5 tahun program pedampingan ini.” ujar Amin.

Diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang positif bagi pelaku kreatif pada sektor musik, seni pertunjukan, seni rupa dan penerbitan juga masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya.

“Semoga program ini dapat memperkuat identitas Manggarai Barat dan Flores pada umumnya. Identitas bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika” Tutup Muhammad Neli El Hilman.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *