oleh

Rencana Induk Pelabuhan dan Bandara Seaplane, Kangean Butuh Pesawat Komersial    

INBISNIS.ID SUMENEP – Pelabuhan Batuguluk Kangean merupakan wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Pengumpan Regional (UPT PPR) Banyuwangi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Diberitakan sebelumnya di INBISNIS.ID (30/5) dengan judul; Site Plan RIP Kangean Disinyalir Satu Kesatuan dengan Bandar Udara.

Hari Yuliato, S.T., MS.i Kepala UPT PPR Banyuwangi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur kepada jurnalis INBISNIS.ID menyampaikan, sekitar 1 bulan yang lalu, Site Plan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) pada Pelabuhan Kangean, sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selasa (31/5).

“Jadi RIP itu telah dibuat oleh Kementrian Perhubungan, dalam hal ini Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang mana selanjutnya, menunggu pengesahan dari Gubernur Jatim, dan Rekomendasi dari Bupati Sumenep terkait kebijakan Rencana tata ruang wilayah (RTRW),” tukasnya.

Menurut Hari Yulianto, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sudah bersurat ke Pemkab Sumenep untuk mendapatkan rekomendasi khususnya terkait rencana pembangunan pengembangan pelabuhan Kangean yang ada saat ini.

“Jika yang dipertanyakan soal Seaplane (pesawat terbang yang bisa lepas landas dan mendarat di air), untuk saat ini kami belum dapat informasi secara pasti. Namun, yang jelas RIP pada pelabuhan Kangean saat ini, dari otoritas pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sudah diserahkan ke kita (Dishub Jatim), dan menunggu persetujuan Ibu Gubernur Jatim, dan rekomendasi Pemkab Sumenep,” ujar Hari menegaskan.

Lanjut kata Hari, rencana teknis lebih lanjut akan segera dilaksanakan koordinasi dengan Pemkab Sumenep terkait rencana pembangunan Bandara pesawat terbang yang bisa lepas landas dan mendarat di air (Seaplane) di Kangean.

“Baru saja saya komunikasi dan koordinasi dengan pihak yang menangani terkait Bandar udara Dishub Provinsi Jatim, informasinya sudah pernah dilakukan studi oleh Pemkab Sumenep, terkait rencana Seaplane ataupun water bus,” imbuhnya.

Hari Yulianto berharap, semoga studi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep, bisa sinkron dengan rencana pengembangan pelabuhan Batu Guluk Kangean, yang mana RIP-nya sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Yang pasti, RIP Kangean dan Lapter itu, ruang lingkup kerjanya terpisah dan berbeda. Oleh sebab itu, insya allah minggu depan Saya akan ke Dinas PU dan Perhubungan Kabupaten Sumenep,” tandasnya.

Ditemui terpisah, Musahnan Ketua Ormas Masyarakat Peduli Percepatan Pembangunan Sumenep (MP3S) menyampaikan, bahwa yang dibutuhkan mayoritas Masyarakat Kepulauan Kangean adalah Bandar udara jenis pesawat komersial seperti Airbus, Boeing ataupun ATR.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh media ini dengan judul “Urgensi Bandar Udara di Kangean Sumenep”, bahwa Kangean saat ini sangat layak untuk segera dibangun Lapter atau Bandara komersial. Mengingat mobilitas dan daya minat serta daya beli masyarakat Kangean pada umumnya semakin meningkat.

“Jadi, yang perlu ditegaskan disini, bahwa yang dibutuhkan masyarakat Kepulauan Kangean itu, jenis pesawat komersial, misalnya jenis pesawat Airbus, Boeing ataupun ATR. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten, agar lebih memahami urgensi kebutuhan masyarakat Kangean, dan kebijakannya berorientasi pada kepentingan umum, yang berdampak baik terhadap masyarakat Sumenep pada umumnya, dan Kepulauan Kangean Khususnya,” tegas Sahnan mengakhiri perbincangan.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *