oleh

Putra Makasar Sukses Jadi Pengusaha Tirai Bambu di Manggarai

INBISNIS.ID, MANGGARAI – Algi Pari merupakan seorang pemuda pengusaha tirai bambu yang berasal dari Veteran Selatan, Kecamatan Ujung Pandang, Kabupaten Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Mulanya, Algi tidak ingin bekerja sebagai pengusaha tirai bambu apalagi harus bekerja di luar wilayahnya. Rasa gengsi dari dalam diri Algi tentunya sangat besar pada saat itu.

Apalagi dia merupakan lulusan terbaik dari salah satu lembaga pendidikan. Ini membuat Algi tidak ingin bekerja sebagai Pengusaha Tirai bambu.

Namun dengan berjalannya waktu, ada paksaan dari keluarganya sehingga membuat Algi harus terjun langsung menjadi penjual tirai Bambu. Ia merintis penjualannya sejak bulan April lalu bersama timnya. Dengan kisaran harga Rp350.000/ kubik, Algi mampu menghasilkan Rp 1.600.000/ hari sehingga membuat Algi dan para timnya ingin tetap berjualan. Motivasi Algi untuk menjadi penjual tirai pun mulai meningkat. Terlebih karena melihat peluang yang sangat besar di Manggarai.

Walaupun sistem penjualannya door to door, serta sering terkendala hujan, namun itu tidak membuat semangat Algi dan sahabatnya untuk berjualan menurun. Selama berada di Manggarai, Algi melihat begitu banyak pohon bambu yang tidak digunakan, ini membuat Algi merasa betah disini.

Baca Juga : Usaha 10 20, Usaha Tanpa Modal Bersama INBISNIS, Ayo Bergabung!!!

“Sebenarnya di sini banyak sekali penghasilan tapi yang dibutuhkan adalah kreativitasnya. Banyak sekali anak mudah disini yang menganggur, kadang hanya parkir-parkir di dekat tokoh itu karena mereka tidak kreatif rupanya. Kalau seandainya mereka melihat sebenarnya banyak sekali bahan-bahan lokal yang bisa dijadikan untuk menghasilkan uang,” ujarnya.

“Ketika saya melihat disini dengan banyaknya pohon bambu yang tumbuh di sekitaran kota, sebaiknya ada anak mudah ingin belajar bersama kami untuk membuat tirai ini, maka kami juga pasti akan menyisihkan waktu kami untuk sama-sama belajar,” tutur Algi saat diwawancarai Senin, (15/11/2021)

(Flaviana Righamon/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *