oleh

PMKRI Ruteng Desak Pemda Mabar Tertibkan Semua Izin Galian C Sepanjang Sungai Wae Mese

INBISNIS.ID, RUTENG – Puluhan mahasiswa yang bergabung di Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng melakukan aksi di beberapa titik instansi di Kabupaten Manggarai Barat. Aksi PMKRI tersebut terkait keberadaan sejumlah perusahan tambang galian C di Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (17/05/2022).

Menurut PMKRI, kehadiran perusahan tambang galian C di wilayah kabupaten Manggarai Barat dapat merusak lingkungan. Karenanya, PMKRI mendesak kepada pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk melakukan penertiban seluruh ijin-ijin tambang galian C, lebih khusus di sepanjang sungai Wae Mese, Kecamatan Komodo. 

“Mendesak Pemerintahan Daerah untuk melakukan pengawasan dan penertiban seluruh ijin-ijin galian C milik perusahan-perusahaan yang dikeluarkan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat untuk mencegah dampak dan kerusakan terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat, secara khusus ijin-ijin tambang perusahaan sepanjang Sungai Wae Mese,”  jelas Yohanes Christopher Yarkevbi Kom,  ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng.

Selai mendesak menertibkan semua perusahan tambang galian C di sekitaran wilayah Wae Mese,  PMKRI juga mendesak kepada pemerintah kabupaten Manggarai Barat untuk melakukan perbaikan secepatnya terhadap Bendungan Wae Cebong. Bendungan ini merupakan satu-satunya bendungan yang mengairi persawahan Satar Walang yang seluas 582 hektar dan mencakup 3 wilayah Desa di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat yakni Desa Compang Longgo, Desa Golo Bilas, dan Desa Macang Tanggar.

“Kami mendesak Pemerintahan Daerah Manggarai Barat untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat guna membangun secara permanen  bendungan untuk mengairi Persawahan Satar Walang, karena sebentar lagi memasuki musim tanam,” jelas Yohanes saat dihubungi.

Yohanes juga mengatakan, PMKRI mendesak Pemda Manggarai Barat agar melakukan penataan dan mendorong perijinan tambang manual rakyat di wilayah Compang Longgo dan lainnya secara berkeadilan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat.

Selain itu, PMKRI juga menuntut dan mendesak pihak Polres Mabar untuk mengusut tuntas pelaku perusakan Bendungan Wae Cebong.

Untuk diketahui, sepanjang sungai Wae Mese terdapat beberapa perusahan tambang yakni Handel berubah yang berlokasi sebelah bawah jembatan, Handel berseri berada sebelah bawa bendungan wae cebong dan Nggorang jaya sebelah atas bendung wae cebong  atau sekitar 500 meter ke arah hulu. 

Yohanes mengatakan, apabila tuntutan PMKRI tidak segera ditindaklanjuti dalam waktu secepatnya, maka PMKRI bersama masyarakat akan terus melakukan aksi sampai tuntutan tersebut terealisasi.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *