oleh

Perkuat Literasi Untuk Cegah Penyebaran Disinformasi

-Daerah-325 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Seiring dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan setiap orang dapat membuat, mengakses, dan menyebarkan informasi. Aktivitas Literasi menjadi sesuatu yang penting dilakukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kegaduhan atau konflik sosial yang muncul akibat disinformasi.

“Aktivitas literasi sejalan dengan amanat konstitusi yakni mencerdaskan bangsa. Jadi literasi hadir untuk membebaskan masyarakat dari yang namanya kebodohan. Hal ini karena jika masyarakat sudah melek informasi, cerdas menerima informasi, maka kegaduhan yang muncul akibat disinformasi atau hoaks bisa diminimalisir,” ungkap Koordinator Komunitas Narmada Bali, Teddy Chrismantara Putra, Rabu (16/2).

Teddy Chrismantara Putra, menambahkan, hari ini iklim literasi sudah mulai terbangun, khususnya di kota Denpasar. Hal ini ditandai dengan bertumbuhnya komunitas-komunitas literasi di Denpasar. Komunitas-komunitas ini memiliki gerakanya masing-masing berikut juga segmentasinya masing-masing, namun pada garis bersarnya ingin memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk melek literasi.

Menurut, Teddy Chrismantara Putra, ada banyak strategi yang dapat ditempuh komunitas literasi di Denpasar untuk mengempanyekan pentingnya literasi. Salah satunya adalah dengan lapakan buku gratis di tempat umum. Selain itu, bisa membuat event-event literasi yang diisi dengan diskusi, musikalisasi puisi, akustikan, dan juga nonton bareng. Pemanfaat sosial media sebagai kampanye literasi juga penting.

Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa Univeristas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Fitriyo, mengungkapkan, bahwa minimnya aktivitas literasi dimasyarakat berdampak pada lemahnya masyarakat dalam menyikapi kemajuan teknologi, terutama pada informasi-informasi yang belum diketahui benar atau salah. Sehingga akhirnya masyarakat malah tersesat oleh informasii tersebut.

“Minimnya literasi ini akan berdampak pada cara masyarakat menyikapi kemajuan teknologi. Sekarang ada banyak informasi tersebar tidak ada yang tau apakah itu benar atau salah. Literasi menjadi modal untuk masyrakat dalam menyikapi informasi-informasi tersebut sehingga nantinya tidak salah,” Ungkap Fitriyo.

Selain itu, Fitriyo, menambahkan bahwa kedepan gerakan literasi harus menyentuh masyarakat di akar rumput seperti pemuda-pemuda di banjar dan membangun kerjasama dengan pihak adat untuk membuat perpustakaan mini.

“Tantangan komunitas-komunitas literasi di Denpasar adalah membuat strategi yang bisa menyentuh langsung anak muda di akar rumput, seperti memanfaatkan STT melalui banjar-banjarnya serta membuat sebuah Kerjasama dengan pihak adat untuk membuat perpustakaan mini,” Terang Riyo

Terakhir, Fitriyo, berharap bahwa gerakan literasi sangat penting bagi masyarakat. Munculnya berbagai komunitas literasi yang berkampanye soal literasi, bisa dikatakan menjadi tanda bahwa literasi masih minim dimasyarakat. Oleh karena itu gerakan literasi hadir untuk memperkuat literasi di masyarakat.

(I Wayan Agus Pebriana/HS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *