oleh

Jajanan Bubur Candil Singkong Khas Melayu  

INBISNIS.ID, JEMBRANA – Aneka jajanan khas Melayu ternyata masih banyak yang membeli, dengan harga murah dan lezat. Walau di tengah merebaknya aneka jajanan cepat saji. Justru jajanan kampung yang satu ini, memiliki citra rasa yang alami tanpa bahan pengawet.

Penjual jajanan bubur candil khas Melayu, Dianul Fitria (32) tahun Banjar Tangi Desa Tegal Badeng Timur mengisahkan, bahwa Ia telah berjualan selama 3 tahun menggeluti jualan jajanan kampung bubur candil dari olahan singkong. Di desa Tegal Badeng, banyak yang mengolah singkong menjadi tape, namun ditangan Dianul  Fitri singkong diolahnya menjadi bubur candil agar berbeda dari yang lain, Selasa (28/06).

“Justru ini banyak yang menyukai selain ada juga serabi, bubur sumsum dan bubur kacang hijau, dan jaje lanun. Jajanan kampung cendil rasanya yang nikmat dan tanpa bahan pengawet. Olahan yang tak terlalu sulit dengan bahan dasar alami seperti singkong atau tepung ketan,” katanya.

Fitria juga mengatakan, untuk mengolah semua jenis aneka jajanan masing-masing memerlukan 1 kilogram singkong. Harga seporsi bubur candil Rp5 ribu. Ia membuka warungnya dari pukul 14.30 sampai 20.00 WITA. Jika jajanan habis bisa sebelum jam itu tutup. Untuk pengolahan jajanan dimulai  dari pukul 07.00 hingga 11.00 WITA.

“Usaha ini dilakoni dari warisan orang tua yang memang suka membuat jualan. Dulu buka di seputaran Jalan Terusan kini menetap di Tegal Badeng Timur depan rumah yang masih keluarga. Jajanan candil merupakan jajanan masa kecil yang hingga kini tetap dicari dan diminati,” tuturnya.

Ia juga menyatakan, sebagai pedagang kecil merasakan bahan seperti gula naik dari awal Rp12 ribu kini menjadi Rp14 ribu, sedangkan tepung ketan dari harga Rp9 ribu kini menjadi Rp10 ribu. Hasil dari jualan sehari-harinya, Fitria bisa mencapai Rp400 ribu kotor, itu belum termasuk modal belanja lagi Rp200 ribu.

“Jajanan kampung ini dilakukan sebagai nilai tambah hasil kerja suami. Syukur ada program pemerintah sehingga berjualan jajanan kampung kecipratan bantuan,” tuntasnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *