oleh

Harga Minyak Goreng Meroket, UMKM Menjerit

-Bisnis-550 views

INBISNIS.ID, SELAYAR – Harga minyak goreng terus meroket menjelang akhir tahun 2021. Para pedagang, pengusaha UKM, UMKM dan Ibu rumah tangga mengeluhkan kenaikan harga yang cukup tinggi.

Kenaikan harga minyak goreng tersebut akan memicu kenaikan harga produk olahan UKM dan UMKM juga sebagai pemicu menurunkan minat beli konsumen dan akhirnya mengalami penurunan omset. Pada situasi Pandemi covid 19 saat ini, bagi UKM dan UMKM penggunaan minyak goreng sebagai bahan baku produksi yang strategis di sektor makanan.

Jika mengacu pada harga eceran tertinggi minyak goreng yang ditetapkan pemerintah sudah melampaui standar harga. Harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah per liternya 11.000,- rupiah sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020. Namun aturan ini hanya mengatur minyak goreng kemasan sederhana

.

Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional pada informasi harga pangan antar daerah menunjukkan bahwa harga minyak goreng curah terus naik di pasar tradisional wilayah Sulawesi Selatan dengan harga rata rata Rp. 16.750/kg dan minyak goreng kemasan bermerek Rp. 18.400/kg.

Sedangkan harga minyak goreng eceran di pasar tradisional Kabupaten Kepulauan Selayar dari hasil pantauan INBISNIS.ID, harganya bervariasi tergantung dari merk minyak gorengnya.

Berikut daftar harga sebelum naik dan harga sekarang : Bimoli harga sebelumnya Rp. 20.000 sekarang naik antara Rp. 21.233/Liter sampai Rp. 25.000/ Liter dan Samco harga sebelumnya Rp. 16.500/Liter sekarang naik menjadi Rp. 22.000/Liter selanjutnya Harum Mas harga sebelumnya Rp. 15.000/Liter Naik menjadi Rp. 19.500/Liter. Harga minyak termurah saat ini kisaran Rp. 13.750/Liter untuk merk Delima.

“Saya selaku anggota komisi III akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk mendapatkan laporan secara komprehensif terkait kenaikan ini. kami akan memerintahkan dalam waktu yang tidak begitu lama untuk segera melakukan operasi pasar khusus minyak goreng,” ucap Miswar Wahyudi Anggota DPRD Kepulauan Selayar.

“Memang kenaikan ini dipicu oleh naiknya CPO dunia sehingga akan mengakibatkan harga dalam negeri ikut terganggu, penyebab ini tidak lain karena produksi yang menurun satu sisi demand terus tinggi,” tutup Miswar Wahyudi melalui pesan singkat saat boarding tiket di bandara, Sabtu, (04/12/2021).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *