oleh

Angka Stunting di Flores Timur Terendah di Provinsi NTT

INBISNIS.ID, LARANTUKA – Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus berusaha menekan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak dengan menerapkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terfokus Gerobak Cinta.

Kepala Bappelitbangda Flores Timur, Apolonia Corebima mengatakan, wilayah Flotim mencatat angka stunting terendah di tingkat Provinsi NTT yaitu 20,4 persen per tahun 2022.

“Saat ini angka stunting kita sudah 20,4 persen, dari angka sebelumnya di tahun 2021 yang mencapai 20,9 persen,” ujarnya kepada wartawan dalam acara launching Rembuk Stunting di Lapangan Lebao, Kecamatan Larantuka.

Ia mengatakan, proyeksi menurunkan angka stunting masih jadi pekerjaan serius hingga mencapai target 14 persen secara Nasional dan 10 persen secara Provinsi.

“Rembuk hari ini menjadi momen penting untuk mencapai angka 10 persen di Flores Timur. Dan wilayah kita yang terbaik untuk stunting, karena angkanya rendah,” katanya.

Terkait intervensi dana stunting tingkat desa, lanjut Apolonia, sudah dilaksanakan dengan mengalokasikan dana pemberian makanan tambahan untuk balita stunting selama tiga bulan.

“Intervensi dana desa itu pengalokasian PMT bagi balita stunting selama 90 hari atau tiga bulan. Besarannya 20 ribu perhari dan per orang,” paparnya.

Meski capaian terendah tingkat Provinsi, Apolonia mengimbau kepada semua pihak agar tetap membangun sinergi dan kolaborasi sehingga angka stunting semakin menurun dari tahun ke tahun.

“Target kita 10 persen di 2023. Karena itu mari kita saling berkolaborasi atasi masalah stunting,” tutupnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *