oleh

Penelusuran Gua Tersembunyi di bawah Akar Pohon

INBISNIS.ID, SELAYAR – Gua Topa nama yang diberikan pada situs ini. Lokasinya terletak di Lingkungan Passaderang Kelurahan Bontobangun Kecamatan Bontoharu. Jaraknya sekitar 4,5 KM dari Pusat Kota Benteng Ibu Kota Selayar, sekitar 200 meter dari jalan Poros Bandara H. Apoeppala. Jumat 15 Oktober 2021.

Pada tahun 80-an situs ini masih ramai dikunjungi wisatawan lokal, menurut warga yang bermukim tak jauh dari Gua tersebut. Dalam Buku Kepulauan selayar dalam angka 2010 Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar (ISSN 0215-2290)  tercatat bahwa Topa adalah salah satu obyek wisata alam dan salah satu sumber mata air PDAM di Kepulauan selayar.

Situs wisata alami ini sudah hampir 15 tahun tidak terjamah oleh wisatawan lokal. Saat ini hanya pihak PDAM selayar dan pemilik kebun yang terlihat beraktifitas di sekitarnya. Terlihat sisa puing puing gazebo kayu (bangunan lama) masih ada tersimpan rapi di samping mulut gua.

Memasuki gua ini, sebelumnya kalian wajib meletakkan sebatang kayu di mulut gua. Menurut cerita yang sudah turun-temurun, jika kita tidak menancapkan kayu atau ranting pohon sebagai penopang atau penyangga mulut goa maka akan tertutup dengan sendirinya. Berbagai versi cerita masyarakat tentang hal itu, benar atau tidaknya silahkan buktikan sendiri.

Mulut Gua tersebut bentuknya opal seperti mata, mempunyai tinggi sekitar 60 cm dan lebar sekitar 150 cm tapi sebagian mulut goa sudah tertutupi potongan ranting kayu. untuk masuk ke dalam goa tersebut harus jongkok dan menunduk karena sempit. Ada hal mengejutkan Ketika sudah berada didalamnya, ternyata ruangannya luas. lebarnya mencapai 7 meter, panjang sekitar 15 meter dan tinggi langit-langitnya beragam, tertinggi sekitar 6 meter dari permukaan tanah.

Dalam ruangan gua itu terdapat seperti kubangan kerbau namun airnya jerni dan kedalamannya sekitar 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa, Lumayan untuk berendam. Ujung pada gua tersebut terdapat pintu keluar yang aksesnya menuju permukaan tanah di atasnya. Namun sedikit kesulitan jika melaluinya, karena bidang tanahnya terjal. Harus ada teman untuk mendakinya.

Setelah melalui pintu keluar gua tersebut kita akan melihat mulut gua lain. namun untuk menelusurinya harus extra hati hati, akses untuk masuknya terjal dan dalam. Namun penelusuran terhenti, hanya bisa melihat dari atas. Karena warga (pemilik kebun) melarang kami untuk turun, katanya berbahaya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *