INBISNIS.ID, HALBAR– Warga di beberapa Desa Kecamatan Ibu Kabupaten Halmahera Barat di buat resah. Pasalnya, pelayanan air bersih di kecamatan tersebut sudah lima tahun ini berjalan tak maksimal.
“Sudah lama sekali, kalau saya ingat-ingat somo amper 5 tahun ini pelayanan air bersih di sini tak normal, kami harap ini segera diatasi,” keluh seorang warga yang enggan dipublish.
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Barat, Robert Fadli, yang dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, penyebab pelayanan air bersih di kecamatan tersebut berjalan tak maksimal karena kapasitas mesin yang berada di kecamatan tersebut mengalami kerusakan.
Tak hanya itu, beberapa pipa di sejumlah titik juga mengalami kebocoran sehingga aliran air ke rumah-rumah warga berjalan tak normal.
“Akibat dari pipa bocor, mesin rusak karena kapasitasnya hanya di bawah 1.000 SR,” ungkap Robert Fadly, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya, upaya perbaikan ini setidaknya membutuhkan anggaran yang besar bahkan mencapai miliaran rupiah. “Untuk sumber anggarannya berasal dari Kementerian PUPR sebesar Rp 12 miliar ditambah alokasi dari Pemkab Halbar Rp 2 miliar,” terangnya.
Fadly mengatakan, meski PDAM yang seringkali menghadapi kendala-kendala di lapangan seperti kebocoran jaringan pipa dll, namun bisa diatasi. Namun yang menjadi momok sekartang adalah adalah utang bawaan sejak tahun 2020 direkap per desember tahun 2022 kemarin sebesar Rp 1,126 miliar sekian,” papar Fadly
Meski begitu, menurutnya untuk jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Halmahera Barat, tercatat terjadi kenaikan dalam tahun ini sekitar 1.000 pelanggan lebih
“Ada 8.500 pelanggan naik menjadi 9.700 pelanggan, dengan jumlah pelanggan itu jika diestimasi/perhitungan, harusnya setiap bulan Rp 600 jutaan, namun yang datang membayar hanya 25 persen atau pada angka Rp 100-200 juta per bulan,” pungkasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar