oleh

Mahasiswa Asal Nusa Penida, Kuliah dan Usaha Bisa Sejalan

-Daerah-276 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Berstatus sebagai mahasiswa perantau, membuat I Kadek Hendra Wijaya (20) harus berpikir kreatif serta inovatif dalam membaca peluang demi mengurangi beban orang tua.

Di sela-sela kesibukan menyelesaikan tugas kuliah sebagai seorang mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar, I Kadek Hendra Wijaya atau akrab dipanggil Hendra, saat dihubungi melalui telepon mengungkapkan motivasinya terjun sebagai seorang pengusaha muda didasarkan atas keinginan untuk meringankan beban orang tua dalam membayar kuliah dan hidup di Denpasar.

“Motivasi saya untuk membuka usaha berawal dari keadaan yang memaksa untuk bisa membantu meringankan beban orang tua. Apalagi saya anak rantauan yang jauh dari orang tua itu menuntut saya untuk berusaha mencari peluang untuk saya bisa manfaatkannya,” ujar Hendra.

Selain itu, Hendra, pria kelahiran Nusa Penida, Klungkung, menambahkan bahwa cita-cita menjadi seorang pengusaha sebetulnya sudah muncul dari sejak SMK. Ketika itu usaha pertamanya adalah menjual pulsa dan paketan kuota, serta membuka service hp di kampung halamanya. Selain itu, ketika SMK, dirinya juga membuka jasa Gauide bagi turis-turis yang berlibur ke Nusa Penida.

“Sebenarnya untuk usaha sejak waktu SMK saya sudah usaha yaitu jual pulsa dan paketan serta bisa benerin HP yang rusak, kemudian saya waktu SMK jadi guide waktu di Nusa Penida,” ungkap Hendra.

Saat ini, ditengah statusnya sebagai mahasiswa semester VI, Hendra menekuni usaha penyedia doorprize dan produk Mug/gelas bergambar. Khusus, untuk usaha cetak produk Mug/gelas bergambar, dirinya baru merintis dari tiga bulan lalu. Setelah sebelumnya mengikuti pelatihan dari Bali Education Center yang disponsori oleh Direktorat jenderal Pelatihan dan Advokasi Kemenristekdikti.

Menurutnya, pilihan untuk terjun ke usaha cetak Mug/gelas bergambar bukan tanpa alasan. Hendra menganggap bahwa usaha cetak Mug/gelas bergambar memiliki potensi yang besar. Hal ini karena di zaman sekarang, banyak orang ingin mencari kado-kado special untuk orang terkasih, pacar, teman, keluarga, dan lain-lain.

“Usaha Mug itu sangat mudah dilakukan karena di zaman sekarang, orang-orang ingin mencari kado untuk orang spesial, teman, sahabat, dan untuk keluarga. Karena bisa request desain apapun,” terang Hendra.

Sejauh ini, terkait pemasaran, Hendra menjelaskan bahwa ia mengandalkan sosial media seperti instagram dan WhatsApp untuk melakukan promosi produk. Selain itu, ia juga mengandalkan strategi mulut ke mulut atau dari teman ke teman. Tak jarang, ia juga sering meminta temanya untuk bantu mempromosikan produknya.

“Strategi saya yaitu share ke WA dan instagram dengan jumlah teman saya mencapai ribuan kemudian yang paling efektif adalah dari mulut ke mulut dan para teman biasanya saya mintain untuk bantu untuk promosi,” ungkap Hendra.

Diketahui, harga Mug per Gelas bergambar, dijual seharga Rp25 ribu untuk satu sisi foto. Sementara untuk dua sisi foto dijual dengan harga Rp30 ribu per mug.

“Dalam sebulan, untuk omset biasanya habis 3 lusin, untuk satu lusin isi 12 pcs dikurangi biaya produksi keuntungannya 500-600 ribu per bulan,” terang Hendra.

Terakhir, Hendra berharap bahwa kedepan ia ingin agar usahanya bisa dilirik oleh perusahaan-perusahaan besar untuk diajak kerjasama. Selain itu, harapanya kedepan juga agar bisa merekrut karyawan untuk membantu proses produksi.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *