oleh

Harga Migor Turun, Stok di Pedagang Pasar Badung Masih Langka

-Daerah-675 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Harga minyak goreng yang beranjak turun, masih menyisakan masalah bagi para pedagang.

Sejumlah pedagang di Pasar Badung, Denpasar, mengeluh karena stok minyak goreng langka dan terbatas. Hal ini diungkapkan, Murdiani (45), salah satu pedagang di Pasar Badung, Denpasar, Sabtu (19/2).

“Harga minyak sudah turun, tapi ini, barangnya langka untuk harga yang turun. Kayaknya cepat-cepat habis di distributor. Tadi ada yang menawarkan minyak goreng, cuma jumlahnya dibatasi cuma 2 dus untuk 1 minggu sekali untuk minyak subsidi,” ungkap Murdiani.Murdiani melanjutkan, bahwa minyak goreng bersubsidi sangat besar permintaanya dipasar. Rata-rata konsumen membeli dengan hitungan dus. Akan tetapi minyak goreng dipasar sangat terbatas dan langka.

“Oleh karena permintaan minyak tetap banyak, ia pun memutuskan untuk tetap menjual minyak non-subsidi seperti Bimoli, dimana harganya menyentuh Rp.20.000/1 liter dan Rp.40.000/2 liter. Untuk minyak yang tidak disubsidi kita bisa cari diluar stoknya, ketika di sales masih kosong,” ungkap Murdiani

Ia pun berharap, harga minyak goreng bisa segera turun dan terpenting stok minyak goreng bersubsidi bisa ada di pasar sehingga dapat disalurkan kepada pembeli.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketut Adi Listiari (48), yang juga berdagang di Pasar Badung, bahwa pasokan minyak goreng tersendat, ia hanya mendapatkan pasokan sebanyak 1 dus untuk beberapa hari saja.

“Para distributor Minyak Goreng rata-rata bilang minyaknya kosong atau tidak ada minyak. Yang saya dengar bahkan, Indomaret didekat rumah juga sudah tidak ada minyak,” terang Adi Listiari.

Adi Listiari, berharap bahwa harga minyak goreng bisa stabil seperti dulu, tidak terlalu tinggi naiknya, juga tidak terlalu turun harganya. Selain itu, pasokan minyak goreng bisa ada dari distributor untuk pedagang.Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta mengatakan kelangkaan minyak goreng kemasan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp. 14.000 per liter di daerah setempat karena distributor menerima suplai terbatas dari pabrik. Hal inilah yang menyebabkan terjadi kelangkaan minyak goreng HET disejumlah ritel atau toko ritel modern hingga lebih dari satu pekan terakhir.
Hal ini berdasarkan yang dilansir republika.co.id pada Selasa (15/2).

Ia juga mengungkapkan, terkait kondisi kelangkaan minyak goreng, pihaknya saat ini dalam kondisi memantau dan tetap berkoordinasi dengan para distributor dan ritel-ritel, disamping juga melaporkan ke Kementerian Perdagangan.

(I Wayan Agus Pebriana/HS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *