oleh

Petani Inspiratif, Ubah Lahan Tandus Jadi Kebun Wisata

-Wisata-96,661 views

INBISNIS.ID, LARANTUKA – Kamilus Tupen Jumad (58), sesosok petani inspirasi berhasil mengubah lahan tandus menjadi kebun wisata di kampung halamannya di Desa Honihama, Kecamatan Ileboleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Persis dibawah kaki Gunung Ileboleng, Kamilus, demikian nama sapaannya, mulai menggarap lahan kosong penuh bebatuan menjadi kebun wisata dengan nama Swalayan Jagun Bayo Lewung. Hingga saat ini, lahan seluas 2 hektar itu sudah ditumbuhi tanaman jagung.Swalayan Ladang Bayo Lewung dibentuk berdasarkan persamaan persepsi Kamilus bersama anggota Koperasi Tani Lewowerang (KTL) yang dibentuk awal tahun 2010.

“Kami saling membantu satu sama lain dan tetap ini menjaga budaya gemohing atau gotong royong,” ujar Kamilus via sambungan suara, Minggu (20/2/2022).

Seperti kebanyakan kelompok petani di Indonesia, KTL juga terhimpun dalam struktur organisasi sesuai tugas dan pokok masing-masing anggota. Namun, kelompok ini lebih mengandalkan jasa tenaga kerja ketimbang uang.

“Koperasi kami tidak mengandalkan jaminan uang, melainkan jasa tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ini yang digunakan secara bergantian antar anggota untuk mengelola lahan pertanian, salah satunya adalah ladang jagung,” katanya.

Kamilus menerangkan, tujuan utama menggagas Swalayan Jagung Bayo Lewung untuk meningkatkan pendapatan petani lokal di Adonara, khususnya di Desa Honihama.

Hampir setiap saat, khususnya dihari weekend, tempat ini kerap diburu wisatawan di Adonara hingga daratan Flores Timur. Selain menikmati suasana teduh bertajuk wisata, para pengunjung juga disuguhkan dengan produk jagung manis asli dari kebun wisata.

Dengan menjual hasil pertanian langsung dari kebun tanpa melalui perantara, akan lebih menguntungkan petani lokal. Selain bertujuan meningkatkan ekonomi, model pertanian ini bisa memantik simpati anak muda agar tertarik menjadi petani.

“Dulu anak muda jauh dari ladang. Dengan sistem yang diperkenalkan KTL, mereka mulai terlibat. Pada musim tanam tahun lalu hanya 9 orang petani muda yang bergabung, namun tahun ini sudah ada 27 orang yang ikut terlibat,” katanya.

Anggota KTL dibekali dengan teknik berladang melalui forum diskusi bersama. Gagasan diskusi dipaparkan bagi anggota kelompok untuk melakukan tindakan di ladangnya masing-masing.Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan, monitoring lintas ladang dicanangkan dengan tetap mendorong cara merawat tanaman sampai masa panen.

“Model pertanian ini mampu merubah pola pikir dari konvensional ke modern. Namun tetap mempertahankan semangat gemohing atau gotong royong yang diwariskan para leluhur,” jelasnya.

Ia mengatakan, pada tahun 2021, Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon menyalurkan dua buah sumur bor untuk membantu meningkatkan produktivita petani jagung.

Atas bantuan itu, Kamilus dan semua kelompok petani lebih mengoptimalkan hasil pertanian yang mulanya hanya sekali tanama, kini malah lebih dari dua kali masa tanam.

“Terlalu banyak kontribusinya, banyak ide datang dari Bupati Anton Hadjon. Syukur kami dibantu 2 buah sumur bor dengan fasilitas lainnya,” pungkas Kamilus Tupeng.

(Paulus Lawe Kebelen/HS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar