INBISNIS.ID, SEMARANG – Dalam upaya mengembangkan potensi anak dalam dunia pertanian, para generasi milenial perlu dilatih untuk mengembangkan kegiatan berkebun di tengah perkotaan (Urban Farming).
Dengan begitu, mereka bisa menjadi petani modern dan bisa melakukan upaya-upaya kewirausahaan di tengah keterbatasan lahan di perkotaan.
“Agar anak zaman sekarang tidak sibuk dengan bermain gadget, maka mereka perlu dibekali keterampilan urban farming yang bisa dikembangkan untuk kompetensi dirinya,” ujar Kepala SMP Negeri 21 Semarang, Agung Nugroho usai melaksanakan kegiatan pelatihan urban Farming bagi siswanya, yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Semarang, Kamis (14/10).
Menurutnya, dengan membekali pengetahuan anak tentang urban farming, nantinya mereka bisa mengembangkan potensi pertanian di rumah maupun di sekolah. Adapun tanaman yang akan di tanam diantaranya ada cabe, tomat, terong dan termasuk mereka juga akan menanam padi dengan menggunakan pot maupun polibek.
“Diharapkan setelah mengikuti pelatihan urban farming bersama Dinas Pertanian Kota Semarang mereka bisa memiliki kompetensi yang memadai untuk mengembangkan urban farming,” jelasnya.
Disamping itu, mereka juga bisa menghargai bahwa petani bukan profesi yang rendah tetapi bisa menghasilkan sesuatu yang bermakna.
“Selain urban farming para pelajar di SMP Negeri 21 juga sudah dilatih membuat eko enzim untuk mengurangi sampah,” ungkapnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kota Semarang, Lina Indriani sangat mengaprsiasi sekali dalam menyambut pelatihan urban farming di SMP Negeri 21 Semarang.
Pasalnya, pengenalan urban farming memang harus dilatih sejak dini. Apalagi zaman sekarang terkadang masih dijumpai banyak sekali anak-anak yang masih awam dengan istilah urban farming.
“Namun di masa pandemi ini permintaan untuk pelatihan urban farming di sekolah maupun di lingkungan masyarakat sangat meningkat. Hal itu dikarenakan di masa pandemi ini untuk mengisi waktu kosong,” terangnya.
Menurutnya, pengenalan urban farming terhadap anak-anak merupakan program pemerintah. Jadi selama pandemi ini di berbagai sekolah memang lagi marak sekali pengenalan tentang cara bercocok tanam. Harapanya setelah mengikuti pelatihan mereka memiliki bekal untuk kegiatan di rumah.
“Untuk pengembangannya nantinya mereka bisa membentuk petani-petani milenial atau pemuda milenial untuk bergerak di bidang pertanian,” imbuhnya.
Komentar