INBISNIS.ID, DENPASAR – Hari Raya Galungan yang dirayakan setiap enam bulan sekali dalam setahun oleh umat Hindu Bali dimaknai sebagai kemenangan kebaikan (Dharma) melawan kejahatan (Adharma).
“Sehari sebelum Hari Raya Galungan umat Hindu Bali biasanya menyiapkan perayaan dengan memotong hewan seperti babi dan ayam untuk upacara Penampahan.
Tepat Hari Raya Galungan umat Hindu Bali mengawali dengan melakukan persembahyangan di rumah kemudian melakukan persembahyangan di Pura besar”, kata Nyoman Suarma, salah satu umat Hindu Bali di Desa Adat Pemogan, Rabu (10/11).
Dengan pakaian adat putih dan membawa sesaji dikepala, umat Hindu Bali nampak ramai melakukan persembahyangan di beberapa Pura di kota Denpasar yang sempat kami lalui seperti di Pemogan, Panjer dan Renon.
Satu hari setelah Hari Raya Galungan, umat Hindu Bali merayakan Umanis Galungan dimana pada hari ini umat mengenang betapa indahnya kemenangan dharma.
Umat pada umumnya merayakan kegembiraan sambil mengunjungi tempat-tempat rekreasi dengan panorama yang indah, mengunjungi sanak saudara atau menggelar kegiatan ramah-tamah, berkunjung ke rumah sanak saudara, dan juga bepergian bersama keluarga sebagai jalinan kekerabatan, sebut Komang Adi, umat Hindu Bali di Desa Adat Panjer
Semoga Dharma (Kebaikan) di Hari Raya Galungan tahun ini yang bertepatan dengan Hari Pahlawan bisa menjauhkan kita dari Pandemi Covid-19 dan selalu dalam lindungan Sang Hyang Widhi, kata Wayan Gading, umat di Desa Adat Renon.
Komentar