INBISNIS.ID, GOWA – Zainuddin Natsir Dg Reppa atau yang akrab disapa Daeng Reppa atau Dg. Reppa mendirikan Rumah Sapi D’ Reppa dengan modal seadanya yang bertempat di Dusun Tala’ Mangape, Desa Bonto Langkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Berawal di tahun 2017 lalu, sebanyak 30 ekor sapi berhasil dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan idul qurban (hari raya Idul Adha) bagi warga sekitar.
“kami memelihara sapi-sapi tersebut selama kurang lebih 3 bulan sebelum dijual, saya tidak punya banyak modal, tapi saya punya kepercayaan sehingga pemilik sapi mau menyerahkan sapinya kepada saya untuk saya pelihara sebelum dijual,” ucap Dg Reppa saat diwawancarai (10/8/2021).
Pada tahun 2018, Rumah Sapi D’Reppa juga memperoleh kepercayaan untuk bekerjasama dengan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin dalam rangka implementasi Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) dibawah koordinasi Renny Fatmyah Utamy, selama tiga tahun berturut-turut.
“kami memilih Rumah Sapi D’Reppa sebagai mitra riset karena mereka sudah menunjukkan integritas dan kompetensi yang cukup memuaskan, Dg Reppa adalah mitra kami sejak saya masih bertugas di Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Sulawesi Selatan,” ucap Renny yang beralih menjadi staf pengajar di fakultas Peternakan Unhas sejak tahun 2016.
“Berkat usaha yang gigih dan kerja keras, alhamdulillah dalam waktu yang tidak terlalu lama Rumah Sapi D’Reppa sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Sulawesi Selatan,” ucap Dg Reppa.
Sebagai buah dari pelayanan maksimal yang ditunjukkan oleh Dg Reppa kepada Mentan, Kementerian Pertanian “menghadiahi” 1000 ekor sapi melalui Program Super Prioritas 1000 Desa Sapi Kementan pada TA 2020.
“Saya menolak untuk menempatkan sapi-sapi itu di Rumah Sapi D’Reppa karena saya menghindari conflict of interest (konflik kepentingan) di dalamnya.
Oleh kementan Dg. Reppa dipercaya sebagai Managing Director pada proyek tersebut, dan seluruh sapi yang dihibahkan dibagikan kepada 5 kelompok peternak yang ada di wilayah Kabupaten Gowa.
“Sebetulnya ada 3 Kabupaten yang menjadi kandidat penerima hibah ini di Sulawesi Selatan, dan setelah dilakukan supervisi dan peninjauan lapangan oleh pihak kementan kami merasa bersyukur karena kami yang dipercaya untuk mengelola proyek ini”, ucap Dg. Reppa.
Senada dengan itu, Firman Bunga selaku Kepala Desa Bonto Langkasa Selatan memuji luar biasa atas keberhasilan yang ditunjukkan oleh Rumah Sapi D’Reppa.
“Desa Bonsel (singkatan dari Bonto Langkasa Selatan) jadi viral tahun ini karena proyek pengadaan sapi untuk kebutuhan kurban Presiden Jokowi dibeli di Rumah Sapi D’ Reppa dan dikirim ke Palopo untuk disembelih disana, kami sangat bangga atas hal ini,” ujarnya.
Menurut Dg. Reppa usahanya ini memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2018 berhasil menjual 90 ekor sapi, tahun 2019 terjual 110 ekor, tahun 2020 terjual 120 ekor dan tahun ini terjual 100 ekor.
Komentar