oleh

Perajin Gamelan di Blitar Tetap Bertahan Meski Sepi Pesanan

INBISNIS.ID, BLITAR – Meski sepi pesanan pasca pandemi covid-19 yang menerpa selama kurang lebih dua tahun ini, para perajin gamelan asal Kabupaten Blitar ini tetap bertahan dan terus berupaya mempertahankan karyanya sebagai seniman.

Seniman perajin gamelan asal Kecamatan Kesamben, Siswanto mengatakan, sejak dua tahun belakangan ini memang sepi pesanan. Biasanya, sebelum pandemi, pesanan cukup banyak. Namun saat pandemi tidak ada pesanan sama sekali. Hal ini disebabkan pemerintah melarang segala bentuk kerumunan yang terjadi di masyarakat.

“Lebih dua tahun ini sepi pesanan, ada pesanan hanya dari lokal saja seperti Blitar, Malang dan Surabaya,” kata Siswanto kepada INBISNIS.ID, Jumat (13/5/2022).

Istimewa

Ia menambahkan, sepinya pesanan ini, akibat banyak kesenian yang tidak ada job akibat kebijakan PPKM. Banyak pelaku kesenian yang menganggur dan beralih ke pekerjaan lainnya.

“Dulu sebelum pandemi sebulan ada dua sampai empat pesanan jenis gamelan, kadang bisa satu set gamelan. Bahkan kebanyakan pemesan dari luar pulau seperti Kalimantan, Sumatera dan Bali,” ujarnya.

Untuk satu set gamelan, dijual dengan harga tujuh puluh sampai delapan puluh juta rupiah. Itu pun tergantung pesanan dari pembeli, beda bahan beda harga.

“Untuk harga disini tergantung bahan pembuatannya mas, jadi pembeli bisa pesan dari jenis bahan pembuatan. Bisa dari besi atau tembaga,” jelasnya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *