oleh

Pak Presiden Tolong Lihat Jalan Kami

INBISNIS.ID, JAYAPURA – Geram karena jalan Kemiri – Depapre tak kunjung diperbaiki Pemerintah Provinsi Papua, masyarakat Moy Tanah Merah tutup akses jalan Kemiri-Depapre dan sampaikan pesan Ke Presiden Jokowi. Isi pesannya “Bapak Presiden Tolong Lihat Jalan Kami”.

Selain lakukan pemalangan, siang tadi, Rabu,(23/03) ribuan masyarakat turun jalan lakukan konvoi gunakan kendaraan roda dua dan empat dan bergerak dari Distrik Sentani Barat dikawal pihak kepolisian setempat menuju Sentani Kota.

Konvoi Kendaraan Roda Dua dan Empat Oleh Masyarakat Moy Tanah Merah di Kota Sentani, Rabu (23/03).

Konvoi kendaraan dihiasi dengan spanduk-spanduk ungkapan kekesalan masyarakat salah-satunya bertuliskan, merah putih berkibar di wilayah kami “Tanah Merah” dan Pahlawan Nasional Marthen Indey besar dari wilayah kami tanah merah Moy mengapa kami tidak diperhatikan “Bapak Presiden Tolong Lihat Jalan Kami”.

Konvoi dan aksi palang jalan yang dilakukan oleh masyarakat Moy Tanah Merah sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Provinsi Papua, karena dianggap telah ingkar janji yang mana sebelumnya Pemerintah Provinsi Papua pernah berjanji akan meneruskan pekerjaan jalan Kemiri-Depapre yang mangkrak karena dugaan kasus korupsi.

Koordinator aksi demo, Philep Bano mengatakan, “Kami Masyarakat MOI Tanah Merah, mulai dari Tokoh Adat, Agama, Pemuda juga para supir truk, supir taksi akan tetap tutup jalan dan tidak akan kami buka, kami akan buka kalau ada alat berat datang untuk mulai lakukan perbaikan jalan,” ungkapnya kepada INBISNIS.ID, Rabu (23/03), di Sentani.

Katanya, langkah ini perlu kita lakukan supaya mendapatkan perhatian bukan saja dari pemerintah Provinsi Papua, tapi juga Pemerintah Pusat bila perlu Presiden Joko Widodo. Untuk segera tangkap, tahan, dan proses hukum koruptor baik yang ada di legislatif dan eksekutif.

“Sebenarnya jalan Kemiri-Depapre keadaannya tidak begini saat ini, karena harusnya Tahun Anggaran 2016-2017 pekerjaan sudah rampung, tapi mangkrak karena terindikasi ada korupsi disini,” papar, Philep.

Philep menjelaskan sebelum aksi ini dilakukan, ia bersama rekannya sempat mengunjungi dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua juga ke Balai Besar Papua untuk memastikan janji Pemerintah Provinsi Papua akan melanjutkan pekerjaan proyek pengaspalan jalan di tahun 2021 benar-benar ada.

“Tapi ternyata tidak ada usulan pekerjaan itu, pekerjaan itu tidak ada, kami sangat kecewa hidup puluhan tahun dengan kondisi jalan sangat memprihatinkan, makanya kami turun jalan konvoi gunakan kendaraan motor dan mobil sebagai bentuk protes ke pemerintah,” ungkapnya.

Hingga Malam Hari Jalan Menuju Depapre Masih Tetap dipalang Gunakan Kayu dan Mobil

Sampai berita ini dirilis, palang jalan masih tetap menutupi badan jalan di wilayah Kertosari, akibatnya kendaraan yang hendak melintas kearah Depapre harus berbalik arah karena tidak dapat melintas, nampak warga setempat tidak akan beranjak dan akan saling bergantian untuk berjaga-jaga.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *