INBISIS.ID, JAKARTA – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menanggapi pernyataan awak media ketika ditanyai tentang Partai Demokrat.
Pertanyaan tersebut dilayangkan setelah Moeldoko memaparkan rencana pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Lobi Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (8/4).
“Ini kantor Kepresidenan. Tanyanya yang berkaitan dengan kerja-kerja KSP. Jangan ikut-ikutan primitif, terimakasih,” kata Moeldoko.
Pernyataan moeldoko yang mengandung kata primitif itu merujuk pada pernyataannya dalam pemaparan tentang TMII.
Saat itu, dirinya menyinggung adanya informasi bahwa pengelolaan TMII akan dilakukan oleh yayasan yang baru yang akan dibentuk oleh Presiden Joko Widodo. Moeldoko menegaskan bahwa, informasi tersebut tidak benar.
“Saya ingatkan jangan lagi ada yang berpandangan nanti akan ada lagi yayasan yang dikelola oleh Pak Jokowi. Itu pandangan primitif. Jadi jangan lagi ada pandangan seperti itu. Tidak ada itu,” ujar Moeldoko.
“TMII akan dikelola secara profesional oleh BUMN di bidang pariwisata,” lanjutnya.
Di sisi lain, pasca ditolaknya permohonan kepengurusan Partai Demokrat versi KLB oleh Kemenkumham, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempersilahkan Moeldoko untuk bertemu.
AHY menyatakan dirinya tidak keberatan jika Moeldoko ingin tahu lebih banyak tentang partai yang dipimpinnya.
“Saya dari awal mengatakan, kalau Pak Moeldoko ingin tau lebih banyak tentang Partai Demokrat boleh kita ngopi-ngopi,” ucap AHY, dalam program Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (7/4).
Namun, AHY berharap, pertemuannya dengan Moeldoko tidak membahas terkait KLB atau upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
“Artinya ngopi-ngopi yang benar, jangan ngomongin KLB, jangan ngomongin perampasan partai politik,” sambung AHY.
Komentar