oleh

Menjaga kearifan lokal, Membuat Lawar Khas Bali

INBISNIS.ID, DENPASAR – Di tengah-tengah situasi Pandemi Covid-19 ini, banyak Masyarakat yang terimbas dari segi ekonomi dan juga pendapatan yang menurun drastis,dan mengakibatkan para usaha kuliner khas bali sudah tidak bisa seproduktif, disaat belum ada pandemi.

Dikarenakan harga daging babi yang sangat mahal 90.000 per kg.Daging babi salah satu bahan menu lawar yang paling utama.1 butir kelapa yang masih agak muda, 2 butir kelapa sedang,1 kg Kulit Babi,1 buah Nangka Muda,1 Ltr minyak kelapa murni dan juga ada bumbu pelengkap Bumbu Utama, terdiri dari:

Laos

Kencur

Jahe

Kunyit

Bawang putih

Bawang merah

Kemiri

Lada hitam + lada putih

Bumbu Penggurih, terdiri dari:

Laos

Kencur

Bawang putih

Kemiri

Bumbu bawang goreng, terdiri dari:

Bawang merah

Bawang putih

Cabe

Terasi

Jeruk limau

Salah satu warga di lingkungan banjar tonja, Jalan Sari Gading, Denpasar Utara, I Nyoman Marsadana Yasa saat ditemui di kediamannya mengatakan untuk menjaga keakraban dan silaturahmi dengan rekan kerja di lingkup kerjanya.

“Saya mengajak rekan-rekan kerja untuk patungan dan meracik bersama lawar ini,Ada yang beli bumbu ada yang beli daging babi,Ada membeli minum dan kita harus meracik bersama masakan lawar khas Bali, karena tujuan utama nya makna silaturahmi itu sendiri,” pungkasnya.

Tambahnya, walaupun dengan situasi pandemi saat ini kita harus melestarikan masakan khas bali ini, di saat belum ada korona, mencari makanan lawar babi gampang ditemui di warung-warung dan di pinggir jalan.

“Tapi sekarang sulit menemukan dikarenakan banyak warung yang sudah tutup. Hal ini juga mengobati rasa kangen masakan ini,” tuturnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *