INBISNIS.ID, SEMARANG – Mamey sapote atau biasa disebut dengan sawo raksasa yang kini menjadi andalan Ismanto (40) yang berprofesi sebagai petani bibit buah di daerah Wonolopo Mijen, Semarang.
Meskipun ia juga menekuni bibit kelengkeng super yang menjadi andalan, tak mengubah niat ismanto untuk mencari dan menambah bibit yang lebih unggul.
Buah sawo yang memiliki ciri dengan kulit warna coklat kemerah merahan, serta memiliki cita rasa khas yang sangat manis dan gurih seperti halnya ubi jalar kini menjadi andalan ismanto untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Ismanto menekuni buah mamey sapote mulai tahun 2009. Awal mula ia berkunjung dengan istrinya Rini Sukanti ke salah satu teman petani yang juga tinggal di Semarang, ia sangat penasaran melihat beberapa buah yang unik di sekeliling kebun. Kemudian matanya tertuju dengan salah satu bibit unik yaitu sawo mamey sapote yang begitu besar. Pasalnya buah sawo yang ada di Indonesia kini menurutnya berukuran kecil.
“awalnya saya beli bibit mamey sapote dengan harga 1.5 juta untuk ukuran tinggi 50 cm. itupun menggunakan gaji bulanan saya untuk kebutuhan hidup sehari hari. Kemudian saya rawat dan berhasil saya besarkan di pekarangan tanah belakang rumah,” katanya (20/09/2021).
Setelah buah besar dan muncul buahnya, ia ajak teman teman di berbagai profesi untuk mengunjungi kebun. Ia jelaskan kelebihan dan keunggulan buah sawo raksasa hingga mereka banyak yang berminat, dan bekerja sama untuk mempromosikan diberbagai daerah.
Awal penjualan pada tahun 2014 memang sangat sulit, karena kebanyakan dari teman temanya tidak tahu tentang jenis buah sawo mamey sapote. Kemudian ia kumpulkan beberapa teman temanya untuk ajang silaturahmi dan mengenalkan mulai dari karakter buah, cara perawatan, cara pembesaran, dan membuahkan buah tersebut.
Untuk penjualan per polybag ia patok dengan harga 750 ribu untuk ukuran kecil, kemudian untuk ukuran besarnya mulai harga 2 – 10 juta sesuai dengan besar dan tinggi tanaman.
Namun ditengah pandemi saat ini, ia juga merasakan dampaknya. Penjualan buah mamey sapote kini agak menurun dibanding dengan tahun tahun sebelumnya, namun tidak menurun drastis dibanding penjualan jenis buah yang lain.
“Ya merasakan dampak pandemi saat ini, namun tidak begitu dibanding penjualan bibit buah yang lain,” ucapnya.
Ia berharap pandemi saat ini cepat berakhir, dan seluruh sektor terutama di pertanian dan perkebunan buah khususnya mulai bangkit, sehingga mampu menopang kebutuhan keluarga dan masyarakat.
Saat ini ia mempunyai 8 karyawan, ada yang dari semarang sendiri dan luar kota, dan memiliki berbagai jenis buah seperti; kelengkeng puangphet, new crystal, F1, alpukat kendil, miki, jambu red diamond dan new crystal, manga, delima, jeruk, anggur, strawberry dan masih banyak yang lain. Kemudian bagi yang ingin berminat bibitnya bisa menghubungi nomer wa ( 08122230157 ).
Komentar