oleh

Kreatif, Pemuda Asal Colol Sulap Ampas Kopi Menjadi Seni Lukisan

INBISNIS.ID, BORONG – Untuk menghasilkan sebuah produk kerajinan tangan atau karya seni yang bernilai bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Apalagi seni lukis, banyak pelukis yang berkreasi tidak hanya dengan cat, benda cair lainnya pun bisa dimanfaatkan sebagai pengganti cat. Salah satu contohnya adalah ampas dan ranting-ranting kopi.

Ampas kopi bisa dipakai sebagai tinta untuk melukis. Hal itu dilakukan seniman bernama Agustinus Supardi Pangrian, asal Colol, Desa Ulu Wae, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, NTT. Kopi dikenal sebagai minuman populer yang dinikmati semua kalangan. Tapi siapa sangka bagi Pemuda ini, ampas kopi juga bisa dinikmati sebagai karya lukis bernilai seni tinggi.

Menurut Agustinus Supardi Pangrian yang kerap disapa Rian Djabu, Kopi Colol sudah dikenal oleh semua lapisan masyarakat termasuk di dalamnya para pekerja seni. Namun, di tangan pekerja seni, ini, kopi dinikmati bukan sebagai minuman semata tapi menjelma menjadi karya yang luar biasa.

Dikatakan Rian Djabu, dalam menentukan sebuah objek tentu didasari bahan yang digunakan dalam melukis. Dalam seni lukis semua bahan di dunia ini bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah karya lukis termasuk Kopi.

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Beberapa hasil pengolahan dari kopi bisa dijadikan sebagai bahan dasar dalam seni lukis.

“Saya sebagai petani kopi yang memiliki bakat melukis tentu melihat itu sebagai sesuatu yang unik dan bisa menjadikan nilai ekonomi,” ujar Rian kepada media ini, Senin (22/11/2021).

Lanjut Rian, semangat menginovasikan kopi dalam sebuah karya seni lukis yaitu untuk memperkenalkan  kopi  dengan cara yang sedikit berbeda.

“Seiring berjalannya waktu lahirlah semangat dalam diri saya untuk mengangkat nilai Kopi dari sudut pandang seni, dimana Kopi bukan sekedar untuk diminum. Lahirnya ide ini karena faktor lingkungan dimana saya melihat potensi dari wilayah saya yang penghasilan komoditinya merupakan kopi, selain itu ada rasa keprihatinan saya terhadap harga kopi yang saat ini sangat menurun ditambah lagi dengan kondisi Pandemi Covid-19, hal ini tentu membuat saya berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari kopi. Hal ini juga dirasakan orang tua saya yang notabene petani kopi,” kata Rian Djabu.

Melihat kondisi ini kata Rian, dirinya mencoba membuat inovasi baru dari kopi yaitu  dengan membuat sebuah lukisan dengan bahan dasar kopi. Lukisan pertama yang Ia lakukan yaitu menggunakan ampas kopi yang selama ini dibuang begitu saja.

“Ditangan saya ampas kopi yang tak punya nilai ini diubah menjadi sebuah karya seni lukis yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dari kopi itu sendiri. Sehingga ampas kopi yang awalnya tidak memiliki nilai, kini berubah menjadi sebuah karya seni yang punya nilai  ekonomi yang realtif mahal.

Selain ampas kopi, Rian juga sering memanfaatkan berbagai anatomi dari tumbuhan kopi itu sendiri untuk menghasilkan sebuah karya seni lukis.

“Hal ini tentu saya buat dengan tujuan, dimana saat ini wilayah saya merupakasn salah satu Desa Wisata Kopi Lembah Colol, saya membaca peluang itu. Saya berpikir apa yang harus dibawa pulang oleh wisatawan setelah kembali dari Lembah Colol, atau apa yang membuat orang mengingat Lembah Colol bukan hanya sekedar kopinya. Dari situ saya selalu berinovasi dan kreatif dengan menggunakan bahan dasar kopi. Berbagai cara saya lakukan untuk mengkampanyekan setiap karya saya kepada publik, baik dengan cara online maupun offline,” ujar Rian.

Dalam proses penjualan dan pemasarannya, dirinya memanfaatkan Sosial Media online (Facebook, Instagram, WhatsApp), alhasil banyak  yang berminat.

“Tak sedikit juga orang yang memesan dan menawarkan jasa saya untuk melukis, mural, sketsa wajah. Selain itu banyak juga instansi seperti SMA dan SMP yang menawarkan saya sebagai narasumber untuk meliterasikan seni rupa (seni lukis), tentu hal ini merupakan kesempatan bagi saya untuk mempromosikan produk saya,  sekaligus meliterasikan kopi dan budaya dalam seni,” jelas Rian.

Selain melukis dengan bahan dasar kopi, Rian Djabu, juga melukis menggunakan pensil dan cat, media lukis yang digunakan bervariasi. Beberapa karya lukis saya berhasil dipamerkan pada Pameran seni rupa tingkat Provinsi, dimana pameran ini merupakan Pameran seni rupa pertama di NTT, Rian pun  menjadi salah satu seniman lukis  delegasi dari Kabupaten Manggarai Timur.

(Hendratias Iren/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *