INBISNIS.ID, PADANG – Dampak kebijakan rektor Unand mengenai larangan berjualan di dalam kampus masih menjadi jeritan bagi pedagang kaki lima. Seperti Ujang yang merupakan pedagang kaki lima. Tampak di lokasi berjualan tampak sepi, Rabu (22/06/22).
Saat diwawancarai Ujang uang sudah berjualan sejak tahun 2016 ini mengaku bahwa lebih dari 3 bulan larangan berjualan itu diberlakukan, sehingga omset yang didapatkan menjadi turun drastis, biasanya mampu mendapatkan penghasilan dengan kisaran 300 ribu rupiah per hari, namun hari ini tidak menentu.
“Sudah lebih dari 3 bulan larangan berjualan itu diberlakukan, sehingga omset yang saya dapatkan menjadi turun drastis biasanya saya mampu mendapatkan penghasilan dengan kisaran 300 ribu rupiah per hari, namun hari ini tidak menentu,” kata Ujang.
Ujang membawa potongan buah ini dari pengepul dan dijual seharga Rp.2000 per potong nya. Ujang juga menyatakan bahwa, pihak kampus membolehkan berjualan di dalam area kampus, tapi di tempat yang sepi.
Ujang juga menyatakan saat surat edaran itu dikeluarkan tentang larangan berjualan, kami rencananya dulu akan dibantu sama BEM kampus tapi hingga saat sekarang ini belum ada perubahan sama sekali.
“Sebelumnya saat surat edaran itu dikeluarkan tentang larangan berjualan, kami rencananya dulu akan dibantu sama BEM kampus tapi hingga saat sekarang ini belum ada perubahan sama sekali,” katanya.
Ujang berharap bisa kembali berjualan ke dalam karena sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti biaya kontrakan dan uang anak sekolah. Walaupun sudah tua, Ujang lebih baik mencari jalan aman karena rezeki Itu sudah ada yang mengatur.
“Semoga saya dan teman-teman bisa kembali berjualan ke dalam karena kami sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti biaya kontrakan dan uang anak sekolah. Walaupun saya sudah tua, saya lebih baik mencari jalan aman karena rezeki Itu sudah ada yang mengatur.” tandas Ujang.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar