oleh

Jadi Potensi Usaha Menguntungkan, Berikut Metode Budidaya Porang

-Bisnis-156 views

INBISNIS.ID, JAKARTA – Tanaman porang saat ini tengah menjadi perbincangan karena Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa tanaman ini akan menjadi komoditas ekspor andalan terbaru di Indonesia.

Tanaman porang atau yang juga dikenal dengan nama iles-iles di daerah Jawa merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki nama latin Amorphophallus muelleri. Tanaman ini mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, kristal kalsium oksalat, alkaloid dan serat pangan.

Tanaman porang ini biasanya diolah menjadi keripik, tepung porang atau yang juga dikenal dengan konjac flour dan tepung glukomanan atau konjac glucomannan. Tepung ini dapat diolah lagi menjadi pangan fungsional maupun bahan pangan seperti mie shirataki.

Menanam tanaman porang tidaklah cukup sulit, berikut beberapa langkah cara menanam tanaman porang agar menghasilkan tanaman yang baik.

-Siapkan lahan terbuka yang telah dibersihkan dari gulma.

-Bajak lahan agar tanah menjadi gembur.

-Siapkan lubang tanam berjarak 25×50 cm atau 25×60 cm.

-Isi lubang dengan sekam dan pupuk kompos.

-Siapkan biji katak, kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam.

-Tutup lubang tanam dengan tanah setebal tiga sentimeter.

Bibit Biji Katak Tanaman Porang

Menanam tanaman porang sebaiknya dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember atau pada awal musim hujan. Tanaman ini akan menghasilkan biji katak atau bintil porang setelah sekitar 5 bulan yang dapat disimpan untuk ditanam kembali saat musim hujan.

Selain itu apabila, menanam porang dari biji katak maka mata tunas diusahakan jangan dibalik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Perawatan tanaman porang meliputi beberapa tahapan yaitu membersihkan gulma, meninggikan guludan, pemupukan, dan penjarangan.

Porang sudah bisa dapat dipanen setelah enam bulan atau setelah periode musim kemarau berakhir. Jika tidak dipanen, tanaman porang akan layu dan seolah mati.

Tapi tanaman porang tidak sebenarnya mati, karena pada tahun selanjutnya saat musim kemarau berikutnya jika diberikan pupuk dan dirawat dengan baik, tanaman porang bisa berisi kembali.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *