INBISNIS.ID, BLITAR – Satu diantara eksistensi usaha mandiri adalah inovasi jenis produk. Seperti warga di lereng Gunung Butak Blitar, yang membuat kopi rasa buah untuk mengembangkan usahanya. Dengan nama Albilest special from Gunung Butak Blitar. Hal ini agar produknya berbeda dengan yang lain dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Hasil belajar dari seorang kawan di Belanda, Aris Setiyono berinovasi membuat kopi rasa buah. Tanpa meninggalkan citarasa kopi asli, biji kopi difermentasi dengan beragam buah segar. Seperti durian, stroberi, jeruk, apel dan leci. Biji kopi yang bisa difermentasi berupa kopi blend atau campuran biji kopi jenis Robusta dan Arabika.
“Ilmunya saya dapat dari teman di Belanda. Jadi bukan esens buah. Tapi buah segar di jus lalu dicampur dengan biji kopi mentah,” kata pemuda asal Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Selasa (24/5)
Biji kopi yang tercampur jus buah tadi, lalu dimasukkan ke dalam plastik kedap udara untuk di fermentasi. Butuh waktu empat sampai lima kali percobaan untuk mengetahui keberhasilan biji kopi yang terfermentasi.
“Kalau berhasil, semua cairan jus buah akan diserap biji kopi sampai benar-benar kering. Kalau gagal, di biji kopi itu bisa tumbuh kecambah,” ucapnya.
Untuk pemasarannya, kopi rasa buah diproduksi sesuai pesanan pembeli. Ada yang masih berbentuk biji kopi hasil roasting, ada juga yang berupa bubuk kopi atau ground. Satu kemasan seberat 200 gram dijual seharga Rp50.000.
Dari pantauan INBISNIS.ID, populasi perkebunan kopi di Kecamatan Doko cukup banyak. Perkebunan kopi disini banyak dikelola langsung oleh petani. Hal lain yang menarik bahwa perkebunan kopi ini ada sejak jaman kolonial Belanda.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar