oleh

Berawal dari Hobi, Kini jadi Lahan Bisnis

INBISNIS.ID, DENPASAR – Tahun 90an merupakan awal dimulainya pembangunan pariwisata di Bali secara besar-besaran yang menarik perhatian banyak orang mulai dari para wisatawan hingga para pekerja dari berbagai daerah untuk datang ke Pulau Bali.

Salah satunya Soekarno pria asal Malang ini mengikuti temannya merantau ke Bali tahun 1989.

Karno menceritakan, tahun 1990 dibekali hobi menjahit yang ia miliki Pak Karno mulai bekerja di garmen sebagai penjahit sampai tahun 1994 kemudian berhenti dan pindah ke Surabaya setelah menikah.

Tahun 1997 balik lagi ke Bali ia menyewa ruko di Jalan By Pass Ngurah Rai bersama seorang temannya untuk berjualan gorden.

“Saya dan teman saya jualan dari rumah ke rumah dulu biar dikenal dan dapat pelanggan yang banyak” kataKarno, Rabu (10/11).

Sampai pada tahun 2006 berbekal pengalaman selama bekerja di garmen, ia mulai menerima jahitan matras, korden, payung pantai serta bed cover sekaligus menjadi pedagang keliling untuk menjual hasil jahitannya.

Ia mengerjakan semuanya sendiri mulai dari menyiapkan bahan, menjahit, sampai pemasangan jika diminta oleh pelanggan.

Karno menambahkan, pada tahun 2010 ia memutuskan untuk memulai usahanya sendiri dan pindah ke Jalan Mertasari No. 97 Denpasar dengan nama Mega Jaya Gorden & Cushion. Selain kualitas jahitan yang bagus serta bahan baku yang bermutu, sikapnya yang ramah dan santun membuat pelanggannya kian hari makin bertambah banyak sampai ke Pulau Jawa, NTB, NTT, Sulawesi bahkan Papua hingga omzetnya pun meningkat pesat sampai 35 Juta per bulan.

Namun semua berubah sejak satu setengah tahun lalu di mana orderannya turun sampai 80% akibat Pandemi Covid-19 yang masih melanda sampai sekarang.

“Saya percaya dengan kehidupan yang sudah dikasih sama Allah, jadi biarlah saja mengalir seperti air pasti Pandemi Covid-19 akan segera berlalu dari dunia ini”, pungkasnya.

(Herman Yosef Subu Sadipun/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *