oleh

Uniknya Pasir Hari di Pantai Noni’ Lembata, Simbol Hasil Panen Melimpah

INBISNIS.ID, LEMBATA – Pasir Hari hanya muncul pada waktu-waktu tertentu sebagai simbol hasil panen melimpah atau juga memberi tanda sebaliknya. Begitulah sebuah keyakinan lokal yang masih dipercaya kebenarannya oleh warga Kedang, khususnya yang menetap di desa Mahal, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT.

Pasir ini biasanya muncul pada bulan April sampai Mei atau Juli sampai Oktober. Namun, jadwal munculnya pasir Hari tidak konsisten, buktinya, hingga bulan November 2021, pasir unik tersebut masih ada. Ia muncul seperti sebuah pulau kecil penuh pasir putih yang membentang mulai dari batu Poho ke ujung pasir lainnya di bagian utara pantai.

 

Jika kita melihat sepintas, pasir Hari muncul layaknya jembatan alami yang muncul di tengah laut. Karena keindahan dan keunikannya, maka banyak warga berduyun-duyun ke tempat ini untuk menikmati tubuhnya.

Walaupun pemandangannya elok memikat hati, hingga hari ini, lokasi di pantai tersebut belum dijadikan sebagai lahan wisata resmi untuk menumpuk Pendapatan Asli Desa (PADes). Oleh karena itu, setiap orang yang berkunjung ke Pantai Noni’ untuk menikmati panorama pasir Hari dijamin gratis alias tidak dipungut biaya sepeser pun.

Pasir Hari diyakini muncul sebagai simbol atau tanda hasil alam melimpah atau juga sebaliknya berkurang.

 

“Jika panjang nya dari batu pohon sampai ke ujung pasir sebelah utara, artinya hasil panen dalam tahun ini misalnya, akan melimpah,” ungkap bapak Boli, Senin (22/11).

“Namun, jika panjang pasir Hari tidak sampai di ujung pasir yang lain, maka akan memberi bukti bahwa hasil alam akan berkurang,” lanjut Boli kepada INBISNIS.ID. Pasir-pasir yang terkumpul, menurut Boli diambil oleh gelombang laut di tempat yang lain yakni Pasir di Pantai Wata Ana’ sampai Ene Eho’.

 

Jadi, jika pasir putih di dua pantai tersebut tiba-tiba menghilang, maka tak lama lagi pasir Hari akan muncul. Setelah beberapa bulan, pasir Hari akan menghilang dan pasir-pasir yang terkumpul tersebut akan dibawah kembali oleh gelombang laut ke tempat semula.

Unik ya?

(Antonius Rian/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *