oleh

Tenun “Puta Dino Kayangan” dan Mahkota Adat Morotai, akan Tampil di Ajang New York Indonesia Fashion Week

INBISNIS.ID, TERNATE – Masih ingat berita tentang Kain Tenun Asal Tidore yang pernah di muat media INBISNIS.ID tepatnya Minggu (26/12) bulan lalu.

Ya, betul berita tentang seorang Anita Gathmir Kaicil seorang Ibu rumah tangga, Crafter Seni, asal Kota Tidore, Maluku Utara yang memperoleh Anugrah Budaya dari pemerintah.
Ibu tiga orang anak ini lagi mempersiapkan diri untuk mengikuti Ajang New York Indonesia Fashion Week di Amerika, pada (11/2/2022) nanti.

Kali ini bukan hanya kain tenun “Puta Dino Kayangan” saja yang akan ditampilkan di ajang Internasional tersebut, penggagas Puta Dino ini juga akan memperkenalkan budaya dan Adat Kabupaten Morotai berupa Mahkota dan Pakaian Adat Kabupaten Pulau Morotai.

Baca Juga : “Solusi tetap sehat dan bugar di masa Pandemi, Ternate, cek disini untuk tahu rahasianya”

Ketika INBISNIS.ID menghubunginya Minggu (30/1), beliau mengatakan bahwa pilihan perhiasan adat Morotai ini karena sejarahnya. Seperti kita ketahui bahwa dalam sejarah perang Dunia ke-2, Morotai mempunyai kisah panjang dengan Sekutu yang dipimpin Mac Arthur, dimana pulau Morotai dijadikan sebagai pangkalan Amerika (Sekutu) untuk membombardir Hirosima dan Nagasaki.

(Pakaian Adat Pulau Morotai)

Lebih jauh di katakannya bahwa peraagan yang akan ditampikan nanti ada tiga tahap yaitu pertama peragaan Sulam, dimana informasi yang akan ditampilkan berupa jubah adat tidore yang bersulam peta nusantara, kemudian peragaan kedua adalah, produk sistem ikat tanpa jahitan dimana kami awalnya memproduksi kain tenun saja, sehingga informasi yang ingin diangkat adalah pakaian adat yang dibungkus oleh produk kain tenun, dan produk yang ketiga adalah, Mahkota adat Morotai dengan jubahnya disini akan muncul narasi bercerita tentang kisah kehadiran Amerika Serikat dan Pulau Morotai saat perang dunia ke-II.

(Sulam ikat berupa peta nusantara yang dilekatkan pada baju untuk peragaan di Ajang New York Indonesia Fashion Week)

“Morotai menyimpan sejarah panjang Perang Dunia II yang dijuluki “Mutiara di Bibir Pasifik”.tutur Anita.
Lanjutnya “Insya Allah, akan kami bawa ke New York Februari ini, untuk mengenalkan dan mengingat kembali bagaimana pada sejarahnya dulu tentara Amerika datang ke Morotai beserta pasukan sekutu pada masa Perang Dunia II. Nanti ada narasi yang akan di baca master of ceremonies (MC) waktu baju-baju koleksi saya tampil di panggung gong akhir adalah cerita tentang Morotai,” ujarnya.

Menurutnya, Dia ingin meninggalkan sebuah cerita menarik dalam pengalamannya di luar negeri terutama memperkenalkan sejarah dan budaya lokal.
“Saya pikir saya harus punya cerita yang menarik yang saya bawa. Nah saya dapat Morotai karena dulu Amerika pernah datang ke pulau yang letaknya di bibir pasifik ini, pasti menarik untuk di angkat, jadi saya akan mengingatkan kembali dulu ada cerita sejarah antara kita,” terang Anita.

Tambahnya, persiapan desain duplikat mahkota yang dikenakan bersama pakaian adat Morotai berbahan kain tenun asal Tidore telah siap untuk dibawa juga.
“Saya sudah bikin mahkota adat Morotai ini, nanti akan disandingkan dengan kain tenun Tidore,” tutupnya.

( Anto Hoda / FF )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *