oleh

Penyandang Disabilitas Sukses Bangun Usaha Sambal Ikan Fufu

-Bisnis-434 views

INBISNIS.ID, TERNATE – Krisis ekonomi akibat Covid-19 menghantam semua sektor kehidupan masyarakat, tidak terkecuali Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM) yang ada di daerah. Permasalahan yang dihadapi UMKM di daerah seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh. Hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.

UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan.

Keadaan yang sama dialami seorang ibu rumah tangga bernama Farida Talib. Pelaku UKM di Kota Ternate. Ibu rumah tangga penyandang disabilitas ini awalnya bisnis kecil-kecilan dengan menjual pakaian yang ditawarkan ke rekan-rekannya. Dia juga sempat membuka toko online, namun dengan hantaman pandemi Covid-19 semuanya menjadi lesu. Akhirnya beralih ke produk kuliner berupa sambal ikan fufu (ikan cakalang/tuna yang diasap).

“Saya baru 6 bulan berkecimpung di bisnis kuliner ini. Semua rumah tangga membutuhkan produk ini. Pasti laku setiap hari. Orang Ternate kalau tidak ada dabu-dabu (sambal) di atas meja makan dianggap belum lengkap menunya”, jelas Ida saat dihubungi INBISNIS, Kamis (14/10).

Ibu rumah tangga dengan tugas sehari-hari sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu SMK swasta ini menjelaskan bahwa tujuan dia menjual sambal ini ingin memperkenalkan bahwa ikan

cakalang fufu jika dipadu dengan rempah rempah dapat menciptakan citarasa sambal yg enak.

Farida Talib dengan produk sambalnya

“Kalau tentang sambal saya ini adalah sambal bawang ikan cakalang fufu, dimana seluruh bahan yg saya siapkan itu saya upayakan dari bahan bahan yg segar berkualitas maksudnya cabenya tidak saya campur dengan cabe yang busuk atau pun layu, demikian juga yg lain apalagi ikan fufunya saya pesan yg baru saja di panggang. Jadi coba saja rasakan gurihnya,” papar ida sedikit mempromosikan produknya.

“Oh…kalau harga jangan khawatir. Saya hanya ambil margin kotornya Rp.5.000 per botol. Untuk botol 175 gram harga Rp 35.000 dan 160 gram harga Rp.29.000,” demikian jelas ibu yang berusia 40 tahun ini.

Ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan setiap pelaku usaha secara sama tanpa membedakan antara disabilitas dan non disabilitas

“Satu hal yang menjadi harapannya untuk pemerintah agar dapat memperhatikan para pelaku usaha kecil secara keseluruhan tanpa membedakan disabilitas atau non disabilitas. Pemerintah juga harus membantu para pelaku usaha kecil dalam mempromosikan ke seluruh kalangan kalau bisa sampai keluar daerah atau bahkan ke luar negeri”, demikian pinta dia menutup pembicaraan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *