INBISNIS.ID, WASHINGTON D.C. – Delegasi Indonesia dari Kementerian ESDM dan Pertamina, berada di Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Global Bioethanol Summit 2025 dan dilanjutkan mengunjungi Missouri untuk bertemu perusahaan-perusahaan AS di bidang Biofuel.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Indroyono Soesilo, kemudian mengadakan pertemuan dengan delegasi yang dipimpin Direktur Bioenergi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edi Wibowo, serta Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Indroyono mendorong delegasi Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan ASdalam pengembangan biofuel, melalui peningkatan jaringan rantai pasok dan investasi.
“Kita juga dapat belajar dari Amerika mengenai keunggulan teknologi, riset, serta pengembangan SDM mereka” ujar Dubes Indroyono yang dilansir kemlu.go.id, Jumat (24/10/2025).
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Indonesia dan Swiss Perkuat Kerja Sama Bilateral di Bidang Investasi dan Hilirisasi
- Dialog Yudisial Indonesia–Australia, Perkuat Kerja Sama Hukum Lingkungan
- Labuan Bajo Holiday, Jadikan Liburan Anda Lebih Berkesan
- Indonesia Menjadi Hotspot Investasi Australia, Ini Faktor Utamanya!
Pertemuan tersebut juga dilanjutkan dengan diskusi antara delegasi dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Amerika Serikat guna menjajaki potensi kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di AS.
AS sebagai salah satu negara paling maju dalam pengembangan biofuel, terutama bioetanol berbasis jagung, memiliki keahlian dan pengalaman yang dapat menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia.
Dalam hal ini, AS memiliki varietas jagung yang dimodifikasi secara genetik (GMO) dan diproduksi secara masif khusus untuk produksi ethanol. Penggunaan biofuel di AS juga sudah menjadi standar, E10 untuk bensin dan B2-B20 untuk biodiesel.
BACA JUGA :
- Australia dan Selandia Baru Perkuat Investasi di Indonesia 2025
- Objek Wisata Labuan Bajo Paling Favorit (1)
- ITPC Sydney Perkuat Perdagangan di TEI 2025
- Realisasi Investasi Asing di Indonesia Belum Merata, Jabar Tertinggi
- Kadin Bali Dorong Investasi AS di Sektor Komoditas Premium Bali
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar di berbagai daerah untuk memproduksi bioenergi dari beragam bahan baku seperti jagung, tebu, ubi, aren, sorgum, batang sawit tua dan tandan sawit kosong.
Penguatan kerja sama serta pembelajaran dari pengalaman AS akan mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan pemanfaatan biofuel dan mempercepat transisi energi nasional.
John Anis menyampaikan,“Pertamina NRE sedang membangun pabrik bioetanol di Glenmore, Jawa Timur dan berencana membangun 5-6 lagi untuk mencukupi target kebutuhan nasional.”
Saat ini, Indonesia telah berhasil mencapai campuran biodiesel sebesar 40% (B40) yang menggunakan minyak sawit dan menargetkan penerapan campuran bahan bakar etanol sebesar 10% (E10) pada tahun 2027.
Selain itu, Indonesia juga telah memulai uji coba produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan campuran berbasis minyak sawit sebesar 1%. Berbagai upaya ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk mencapai ketahanan energi, serta mendukung lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang berkelanjutan.
Sumber :kemlu.go.id
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Punya pertanyaan soal Bantuan Hukum & Perizinan, Pencarian & Pengembangan Properti, Layanan Relokasi & Eksplorasi, Dukungan Media & Branding, Distribusi Produk ? INBISNIS bisa bantu jawabin.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini.
Yuk, gabung grup WhatsApp Berita INBISNIS.ID atau ikuti Channel Berita INBISNIS.ID! Dapatkan info terkini tentang Investasi, Bisnis dan Dunia Usaha langsung ke ponselmu.













Komentar