oleh

Rangkuman Pasar : IHSG Kembali Segar, Laju ATOM Kian Cetar

INBISNIS.ID, BALI – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ternyata tampil makin modis menjelang akhir pekan. Di sisi lain, pasar kripto malah tampil kucel. Kenapa nasib keduanya bisa bertolak belakang? Simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!

Batu Bara RI Jadi Incaran, IHSG Jadi Jagoan

IHSG undur diri di sesi perdagangan Jumat (7/1) di level 6.701,31 poin, terapresiasi 0,72% dibanding sesi perdagangan kemarin. Moncernya saham sektor energi menjadi angin segar yang mengangkat sang indeks domestik terbang pada hari ini.

Tengok saja nilai saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang ngacir 5,65% ke level Rp2.430 per saham pada hari ini. Selain itu, nilai saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga ikut meroket 6,25% ke level Rp10.625 per saham, diikuti saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang melesat 2,04% ke level Rp20.025 per saham.

Tak ketinggalan, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) juga tampil memukau dengan naik 5,68% ke level Rp1.675 per saham. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga tak mau kalah tampil keren setelah nilai sahamnya lompat 3,33% ke Rp2.790 per saham.

Nilai saham-saham sektor energi loncat kegirangan setelah harga batu bara melonjak drastis. Berdasarkan data ICE Newcastle (Asutralia), harga batu bara hari ini bertengger di US$180 per ton alias naik 11,35% dibanding kemarin. Lompatan harga ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak awal November 2021 lalu.

Salah satu faktor menanjaknya harga batu bara global adalah keputusan Indonesia untuk menyetop ekspor batu bara selama sebulan ke depan per 1 Januari 2022 lalu. Indonesia memang dikenal sebagai pemasok batu bara terbesar di dunia, sehingga maklum saja jika penyumbatan keran ekspor dari Indonesia bikin harga komoditas tersebut gonjang-ganjing.

Sebagai gambaran, mengacu data BP’s Statistical Review of World Energy 2021, volume ekspor batu bara tanah air mencapai 8,51 juta ton, setara dengan 26,8% total volume ekspor batu bara dunia. Kontribusi batu bara Indonesia menduduki ranking ke-dua setelah Australia.

Saking paniknya dengan kebijakan Indonesia, Jepang sampai mengirimkan pesan ke pemerintah Indonesia untuk kembali mengekspor batu bara kalori tinggi ke negaranya. Namun sampai sekarang, kapang angkut yang bakal menuju Jepang masih tertahan di pelabuhan.

Saham Perbankan Kecipratan Berkah Batu Bara

Nah, kenaikan harga batu bara dunia membuat saham-saham bank ikutan manggung. Maklum, kenaikan harga akan bikin perusahaan tambang berekspansi, sehingga penyaluran kredit bank akan semakin moncer ke depan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, melesat 2,34% ke level Rp7.650. Langkah BBCA diikuti oleh saham dua bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing sebesar 0,36% dan 0,72% di waktu yang sama.

Secara keseluruhan, transaksi saham cukup ramai pada hari ini. Dari nilai transaksi harian sebesar Rp11,41 triliun, pelaku pasar asing mencatatkan net foreign buy sebesar Rp944,72 miliar.

IHSG Bergairah, Kripto Masih Pasrah

Jika IHSG terlihat kinclong jelang akhir pekan, maka aset kripto nampaknya tidak bisa mengucap thank god it’s Friday. Pasalnya, melansir Coinmarketcap pukul 17.34 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sedunia masih bertengger di zona merah dalam sehari terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, ambruk 1,17% dalam sehari dan kini berada di level US$42.399,38 per keping. Di saat yang sama, nilai Ether (ETH) merosot 3,4% ke US$3.247,03 per keping.

Geng altcoin kelompok pembunuh Ethereum, yakni Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) juga terkulai masing-masing 4,97%, 0,35%, dan 2,57% dalam sehari terakhir.

Secara umum, pelaku pasar nampak masih ragu-ragu nyemplung ke pasar aset kripto pasca bank sentral AS The Fed berniat mengerek suku bunga acuan Fed tahun ini. Niatan itu terungkap di dalam risalah rapat The Fed Desember yang dirilis dua hari lalu.

Selain itu, pasar aset kripto juga masih terguncang atas langkah pemerintah Kazakhstan yang memutus koneksi internet secara sementara akibat minimnya tenaga listrik di negara tersebut. Peristiwa itu bikin penambangan Bitcoin padam dan menyusutkan hash rate penambangan Bitcoin global sebesar 18%.

Padahal, banyak kabar baik yang menghujani pasar kripto hari ini, utamanya dari sisi adopsi. Misalnya, wali kota New York Eric Adams mengatakan bahwa ia akan menerima tiga kali gaji bulanan pertamanya dalam bentuk BTC.

Di tengah pasar kripto yang mendung, setidaknya terdapat dua aset kripto yang tersenyum cerah pada hari ini, yakni Cosmos (ATOM) dan Harmony (ONE). Ternyata, nilai masing-masing keduanya tumbuh 22,53% dan 14,25% dalam sehari terakhir.

Nilai ATOM melonjak setelah komunitas kripto mengantisipasi pembaruan sistem Theta pada 31 Maret mendatang. Dalam pembaruan tersebut, komunitas kripto bisa melakukan kegiatan seperti transaksi meta hingga liquid staking.

Nah, antusiasme tersebut juga menular ke Harmony, yakni platform smart contract yang masih satu “kawanan” dengan Cosmos.

Sumber : pluang.com
(FERY FADLY/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *