oleh

Pembukaan Bandara, Belum Ada Dampak Signifikan bagi Pedagang Souvenir

INBISNIS.ID, DENPASAR – Pembukaan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, berlangsung beberapa bulan terakhir yang berhasil mendatangkan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Nyatanya belum membawa dampak signifikan bagi para pelaku penjual souvenir atau oleh-oleh.

Secara perlahan kondisi para pelaku penjual souvenir dan oleh-oleh khas Bali ini membaik, namun masih jauh dari kondisi normal yakni sebelum Pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia dan mematikan usaha mereka.

Salah satu penjual Souvenir dan oleh-oleh khas Bali di Pasar Kumbasari, Denpasar, Rani, mengungkapkan seiring pembukaan serta kebijakan pelonggaran-pelonggaran membuat tokonya mulai dikunjungi oleh pengunjung baik itu domestik maupun mancanegara.

“Ya kebetulan pasti ada aja yang berkunjung dan membeli ke toko. Kendatipun tidak beramai-ramai sekali,” ungkap Rani saat ditemui di gerai toko miliknya di Lantai II Pasar Kumbasari, Denpasar, Jumat (20/05/2022).

Menurut Rani, Sebelum Pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, tokonya sering sekali dikunjungi oleh para pengunjung baik itu domestik maupun mancanegara. Tercatat dalam sehari omset penjualan mampu sekitar 1 juta lebih.

Namun setelah Covid-19 merebak, maka penjualan tokonya sempat mengalami penurunan. Hal ini karena terjadi kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat serta daya beli masyarakat yang melemah.

“Tapi seiring waktu dan Pandemi Covid-19 dapat dikendalikan tokonya secara perlahan mulai dikunjungi lagi,” terang Rani.

Terkait penjual, ia pun mengaku, sangat berbeda dengan kondisi sebelum pandemi dimana pengujung lalu lalang melihat-lihat. Kendati demikian untuk sekarang ini kondisinya sudah membaik kendati belum signifikan seperti kondisi normal.

Rani melanjutkan, bahwa kunjungan terbesar yang terjadi di tokonya itu terjadi pada saat libur lebaran kemarin. Dimana rata-rata pengunjungnya adalah pembeli-pembeli dari luar Bali (domestik) yang berlibur untuk menghabiskan hari raya di Bali.

“Kemarin ramai waktu lebaran. Rata-rata domestik atau orang luar Bali yang liburan ke Bali. Tentu ketika itu penjualan cukup banyak,” ungkap Rani.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *