INBISNIS.ID, DENPASAR – Sejak awal 2020 dunia dilanda pandemic covid-19 yang berpengaruh tidak hanya bagi kesehatan.
Ternyata juga stabilitas ekonomi, politik, bahkan sampai pada budaya di beberapa daerah juga terdampak oleh pandemic covid-19 ini.
Bali yang terkenal sebagai pulau surga ini bergatung pada sektor pariwisata dalam menjalani kehidupan, walaupun ada sektor perekonomian yang lain akan tetapi sektor pariwisata memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap perkembangan ekonomi di Bali.
Terutama di daerah bali selatan yang salah satu contohnya adalah Jimbaran, yaitu daerah yang terkenal dengan keindahan sunsetnya dan yang lebih mendunia adalah wisata kulinernya yaitu ikan bakar Jimbaran.
Akibat pandemic covid-19 pariwisata di Bali dan Khususnya di Jimbaran mengalami penurunan yang sangat drastis karena tidak ada aktifitas penerbangan internasional dan juga para wisatawan tidak bisa berlibur di Bali, hal tersebut membuat para pekerja pariwisata di Jimbaran di rumahkan, ada pula yang samapai di PHK.
Menurut salah seorang pekerja pariwisata di Jimbaran yaitu Nyoman Lolet Januarta, pekerja pariwisata tersebut tidak hanya diam dengan keadaan yang ada saat ini, mereka kembali pada budaya nenek moyang sebagai seorang pelaut.
Para pekerja pariwisata di Jimbaran menurut Man Lolet begitu panggilan akrabnya sebagian besar kembali pada budaya leluhur menjadi seorang pelaut untuk bisa menyambung kehidupannya kembali, dan mereka tidak hanya berdiam diri sembari menunggu kebijakan pemerintah yang dirasa bisa berpihak kepada rakyat kecil yang kelaparan, dan juga berdoa agar pandemic ini segera berlalu.
Selain menjadi pelaut, bebrapa orang mencoba aktifitas jual-beli UMKM untuk tetap bisa bertahan hidup dengan berbagai tanggung jawab terhadap keluarga, lingkungan sosial, adat, agama, dan budaya.
Budaya sebagai pelaut ini dijalankan tentu dengan mengikuti perkembangan jaman misalkan alat-alat yang digunakan sudah modern namun ada beberapa teori melaut tradisional yang tetap menjadi acuan dalam aktfitasnya.
Komentar