INBISNIS.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Tenun Nasional akan diperingati setiap tanggal 7 September.
Ketua Perkumpulan Pecinta Pariwisata Indonesia (P3I) Jeffry Yunus dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) Anna Mariana mengapresiasi keputusan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena usulan HTN disetujui. Perjuangan Sang Pelopor Budaya Wastra Tradisional Tenun songket Indonesia akhirnya membuahkan hasil yang baik,” ujar Jeffry melalui rilis pers yang diterima INBISNIS (2/9/2021).
Ia menambahkan, ini menjadi hadiah bagi para masyarakat pengrajin tenun songket indonesia.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya dengan karya tenun tradisional dengan keanekaragaman motif. Hak paten pun harus segera dideklarasikan. Jika tidak segera dilindungi dan dideklarasikan sebagai milik bangsa Indonesia, tidak mustahil akan ada bangsa lain yang mengakuinya,” terangnya.
Menyikapi hal tersebut, Perkumpulan Pecinta Pariwisata Indonesia (P3I) dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) menggelar diskusi terbuka bersama mitra yakni Wamendes PDTT, para tokoh, serta Mitra Luar Negeri Amerika dan Eropa Bersatu.
Adapun diskusi yang dibahas yakni mendorong pemerintah untuk mendukung acara penetapan Hari Tenun Nasional demi menjaga dan melestarikan tenun Indonesia.
“Harapan kami agar acara diskusi yang bertema “Cintailah Tenun Tradisional Indonesia” dapat merangkul kebersamaan di antaranya para pemerhati budaya wastra, untuk sama-sama menyambut dan berpartisipasi dalam proses lahirnya Hari Tenun Nasional yang didambakan oleh seluruh masyarakat tenun Indonesia dari sabang sampai Merauke,” tandas Jeffry.
Komentar