oleh

Kisah Seorang Mahasiswa Yang Berjuang Dengan Berjualan Buah

INBISNIS.ID, SEMARANG – Winda setiawan (26) mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah di UIN Walisongo Semarang mengatakan kuliah sambil berwirausaha sangatlah tidak sulit.  Hal itu ia buktikan saat membuka usaha buah buahan di pinggir jalan pasar peterongan Semarang.

Berawal dari ikut kerja orang berjualan buah dengan memakai mobil pick up pinggir pasar. ia merasa tertantang untuk membuka usaha sendiri meskipun masih kecil kecilan.

“Ya syukurlah bisa membuka usaha sendiri meskipun masih kecil, namanya saja masih proses”. ungkapnya saat diwawancarai di kediaman rumah (8/10/2021).

Ia memulai usaha buah hanya bermodalkan lima puluh ribu rupiah, itupun hasil dari kerja sebelumnya meskipun diberi imbalan secara cuma cuma. Kadang imbalan cukup buat makan dan transport pulang pergi.

Dengan uang lima puluh ribu, ia belikan buah hanya beberapa biji saja, kemudian ia jual dengan memakai meja lipat di pinggir jalan.

Meskipun awalnya tidak berjalan mulus, ia tetap tenang dan semangat. Karena ia tahu rezeki adalah Tuhan yang mengatur.

”Ya bisa dikatakan sulit atau enggak, yang penting tetap ikhtiar dan banyak berdoa,” terangnya

Alhasil berkat kesabaran dan semangatnya ia mampu menjual habis dagangan meskipun hanya beberapa biji saja. Keuntungan penjualan tidak langsung diambil, akan tetapi ia putar kembali supaya dagangan buahnya bertambah.

Selama dua minggu, keuntungan usaha selama ia rintis sudah kelihatan, sehingga diambil untuk dibelikan alat alat seperti payung yang besar, meja, dan timbangan

Saat ini ia mampu meraup keuntungan dengan omzet perhari mencapai 800 ribu sampai 1 juta.

Ia menceritakan pernah mendapat keuntungan yang banyak saat hari raya. Keuntungan bersih yang ia peroleh mencapai 15 juta bersih.

Dengan dibantu oleh ibunya untuk berjualan, ia merasa senang karena bisa meringankan beban selama ia berjualan dan kuliah.

Ia juga mengatakan hasil dari usaha buah yang ia lakoni saat ini juga untuk membantu bayar hutang orang tuanya. Pasalnya hutang orang tuanya cukup banyak dan telat dalam membayar angsuran selama beberapa bulan.

“Alhamdulillah, bisa melunasi hutang orang tua yang cukup banyak dan juga bisa bayar kontrakan rumah” jelasnya

Meskipun rumah masih kontrakan, ia berharap kedepan dapat membelikan rumah khusus orang tua. Begitupun bisa membuka cabang penjualan buah buahan di lain tempat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *