oleh

KWT Tunas Berhasil Manfaatkan Biji Okra Bernilai Ekonomis

INBISNIS.ID, SEMARANG – Hanya memanfaatkan lahan kosong milik warga sekitar, Komunitas Wanita Tani Tunas Bahagia Kelurahan Tanjung Emas Semarang Utara  berhasil membuka usaha dengan olahan tanaman okra yang bernilai tinggi guna mendongkrak perekonomian warga di masa pandemi covid-19.

Usaha tanaman yang didirikan sejak tahun 2019 sendiri mampu menghasilkan berbagai hasil olahan makanan dan minuman seperti kopi dan makanan ringan.

Winarti Rahmawati salah satu anggota komunitas tunas bahagia tanjung emas mengatakan adanya usaha ini merupakan program dari ibu ibu PKK untuk mendongkrak perekonomian warga sekitar, supaya menambah penghasilan dari warga sendiri

“adanya usaha ini sebagai program ibu ibu  kelurahan tanjung emas semarang”. Ungkapnya Sabtu, (13/11)

Ia menjelaskan banyak varian tanaman okra yang saat ini dibudidayakan. Kemudian tanaman ini juga memiliki beragam manfaat dan kandungan untuk kesehatan seperti, penyakit jantung, menurunkan diabetes dan kolesterol, melindungi hati, dan mengatasi kelelahan.

Begitupun dalam pembudidayaan hasil olahan tanaman okra, kendala yang dihadapi saat ini terkait dengan penjualan yang masih secara konvensional sehingga belum mampu mencapai target pasar penjualan.

“penjualan masih mengandalkan tawar menawar dengan cara promosi secara tatap muka, belum menggunakan online saat ini.” katanya.

Lanjutnya harga kopi okra yang ia jual saat ini dipatok seharga 2500 per sachet, harga yang masih murah dibanding kopi lain yang dijual di pasaran.

Harga yang cukup murah karena mengandalkan kualitas dan manfaat kopi okra.

Hanya memanfaatkan beberapa lahan yang minimalis di sekitaran rumah warga, ia mengaku sekali panen mampu menampung beberapa kilogram biji okra, untuk pembuatan olahan kopi saat ini hanya mampu menghasilkan 2 kilogram. Kemudian sisanya dibuat olahan makanan ringan.

Ia menambahkan saat ini tidak hanya olahan kopi biji okra yang berhasil diolah, daun apel india atau yang biasa disebut dengan putska dapat menghasilkan pendapatan. Ia dan teman kelompok tani wanita dapat membuat keripik dari hasil daun putska.

“tidak hanya dari tanaman biji okra yang kami buat, namun daun pustka pun kami jadikan keripik.” Tambahnya

Tanaman putska sendiri saat ini sudah ada 3 titik, yang awalnya masih menggunakan tanaman dari ketua Rw yang sudah besar.

Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengapresiasi langkah petani saat pandemic ini yang selalu punya ide kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan lahan terbatas di kota besar yang masih terbilang sempit lahan kosong ini, namun mampu menghasilkan berbagai produk produk ekonomi bernilai jual tinggi, sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di tengah pandemi.

“Kegiatan pemanfaatan lahan yang dilakukan di beberapa tempat di kota semarang  ini sebagai upaya untuk melakukan kegiatan dirumah dan mendukung ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemic covid-19,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *