oleh

Cerita Pengusaha Konveksi Yang Bertahan Di Tengah Pandemi

INBISNIS.ID, BADUNG – Gede Pasek Adhi Widhya Wicaksana atau yang akrab dipanggil Dede Pasek ini merupakan anak muda yang tertarik dan sedang menekuni usaha di bidang konveksi yang dimulai dari akhir tahun 2017.

Ditemui INBISNIS (18/4) Dede Pasek bercerita bahwa, Ia mulai mengawali usaha konveksi dari akhir tahun 2017.

Dede Pasek yang merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan bahkan sempat menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Program Ekstensi ini, sejatinya memang tertarik dengan desain dan photografi sejak SMA, tetapi tidak diizinkan untuk kuliah di seni oleh orang tuanya.

“Saya sebenarnya ingin kuliah seni tapi diarahkan ke Fakultas Hukum oleh orang tua, karena merasa bertanggung jawab saya tetap selesaikan studi saya di Fakultas Hukum, tapi saya tetap menjalankan hobi desain dan potografi semasa kuliah, setelah tamat kuliah ingin moncoba usaha dan saya pikir konveksi yang paling cocok karena bisa praktek desain dan potografi dengan media baju atau pakaian,” katanya.

Sampai saat ini, Dede Pasek sudah memiliki tempat produksi sendiri di Jalan Cargo Indah III no. 8A, Denpasar dengan nama “Denik Konveksi”, tentunya Ia juga merasakan dampak dari pandemi covid-19 yang mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat.

Menurutnya, saat ini Ia tidak bisa lagi menunggu konsumen yang datang untuk memproduksi, tetapi lebih aktif untuk menawarkan pembuatan baju di usaha miliknya.

“Ya saat ini kan pandemi, jadi kita gabisa cuma diem-diem aja nunggu konsumen dateng, saya menjemput bola datang ke instansi pemerintah membawa proposal penawaran untuk pembuatan pakaian, atau mencari event yang masih bisa berjalan menawarkan pembuatan baju dan pastinya ada potongan harga untuk masa pandemi seperti saat ini,” katanya.

Dede Pasek menyampaikan harapan kepada kawan-kawan pengusaha agar tetap kreatif meskipun dalam kondisi pandemi, khususnya di bidang UMKM, untuk terus tetap kreatif, berkarya dan menemukan ide ide baru.

“Walaupun pandemi, bukan berarti pandemi ini membuat kita diam tidak melakukan apa-apa, setidaknya tetap berkreatifitas dengan kemampuan yang kita punya dan mempergunakan relasi yang kita miliki. Karena jika kita diam, tidak akan menjawab pertanyaan,” tandasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *