INBISNIS.ID, LARANTUKA – Para warga binanaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT mengembangkan kreativitas mereka dengan membuat aneka kerajinan tangan berbahan sampah plastik.
Sampah plastik yang mulanya mengotori pemukiman rutan didaur ulang menjadi kerajinan Kapal Pinisi, Tas leptop, dan bebeberapa hiasan lopo. Hasil kerajinan tangan juga dipasarkan seputar wilayah Flores Timur.
Saat disambangi media IBISNIS.ID pada Selasa, (16/2), beberapa warga tahanan terlihat sibuk merancang produk kerajinan. Jemarinya lentik bak pekerja seni profesional. Jika menengok lebih dekat, terdapat beberapa buah karya sudah siap dipasarkan.
“kalau semua bahan sudah lengkap hanya butuh waktu sekitar satu minggu untuk membuat Kapal Pesini,” ujar Ahmet (bukan nama sebenarnya) dihadapan awak media.
Ahmet berujar, kapal Pesini yang ia buat berhasil rampung pada tanggal 15 Februari. Motivasinya membuat kapal tepat ditanggal itu sebagai hadiah ulang tahun untuk sang ibunda.
“Mama saya ulang tahun hari ini dan sebentar mama datang jenguk saya,” ucapnya berdecak bahagia seraya menanti kehadiran wanita terhebatnya.
Menurut Ahmed, filosofi kapal adalah bagian dari kebahagiaan mengarungi samudera luas. Kendati tak terangkai dengan kata-kata, gestur Ahmed seolah membahasakan kebahagiaan itu.
Sebagai seorang anak, Ahmed tentu menaruh rindu yang menggunung untuk semua anggota keluarga, khususnya sang Ibunda yang merayakan hari ulang tahun.
Sementara Karutan Kelas IIB Larantuka, Solichin, mengapresiasi geliat warga tahanan dengan kemampuan membuat kreativitas bernilai ekonomi.
Ia mengatakan, salah satu motivasi semua warga rutan menciptakan karya seni muncul dari Lopo Inspirasi. Disetiap waktu luang, lanjud dia, lopo itu dimanfaatkan sebagai media penyalur kreativitas.
“Ini namanya Lopo Inspirasi karena bisa bermanfaat untuk semuanya,” ujar Kepala Rutan Larantuka, Solichin.
( Paulus Lawe Kebelen / FF )
Komentar