oleh

Petani Kembangkan Agrowisata Petik Buah Apel Berwisata Menyatu dengan Alam    

INBISNIS.ID, JEMBRANA – Berwisata sambil memetik buah apel tentu merupakan sensasional terutama di Bali. Biasanya petik buah apel di area kebun hanya ada wisata di luar pulau Bali. Akan tetapi sensasi ini beda dengan petani dari desa Baluk yang mencoba menggeluti tanam secara tumpang sari buah apel di tanaman pokok Bidara. Agrowisata petik apel India atau  dengan nama latin Ziziphus mauritiana, tentu mengasyikkan sambil berlibur. Bahkan banyak yang datang berkunjung dan hanya mengetahui melalui aplikasi di media sosial.

Petani kebun Apel India I Kadek Marsona (43) tahun Banjar Rening Desa Rening, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana mengatakan, apel jenis Apel India (Ziziphus mauritiana) jeni apel ini yang bisa tumbuh di daerah tropis. Di tanam di luas tanah 27 are di lahannya yang pas dengan pemandangan tengah sawah. Panen langsung COD (Call Of Delivery) dengan harga per kilo 25 ribu tapi ini hanya khusus kota Negara saja.

“Gagasan ini sudah berdiri 4 tahun dengan sistem tanam sambung sisip atau jenis tumpang sari, di bawahnya pohon bidara pada batang dan atas apel India. Tanpa menggunakan pestisida, masa panen dari tumbuh bunga 4 bulan baru bisa berbuah. Dan ini perlu perawatan dengan sistem buah dibungkus biar tidak rontok. Ini ditekuni yang sebelumnya lahannya di tanam buah naga,” jelasnya.

Ia juga menceritakan, akibat hasil panen yang sulit dikembangkan dan harga jatuh, maka beralih ke jenis tanaman apel India. Yang justru tak kesulitan mencari bibit tanaman ini.

Marsano juga memaparkan, dengan sistem pemeliharaan dan perawatan hanya membutuhkan air dengan menggunakan sumur bor. Terkait rasa tak asam, tekstur renyah, dan terutama dimakan dengan bumbu rujak.

Sementara salah satu pengunjung bersama keluarga Tata asal Majalengka Jawa barat pengunjung yang tinggal dari Celukan Bawang Singaraja menjelaskan, mengetahui lokasi dari medsos kemudian mencari di pencarian google map ternyata ketemu.

“Umum wisata Bali itu pantai, tapi wisata agrowisata ini justru lebih menarik. Bahkan perlu dikembangkan begitu banyak,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, masuk ke area hanya dengan merogoh kocek 20 ribu untuk dewasa dan anak-anak 10 ribu bisa menikmati dan memetik buah apel dengan gratis bumbu rujak. Dan perluasan dan penambahan lokasi area sehingga nanti ada jeruk. Atau bisa tanam yang alternatif bisa dikembangkan wisata-wisata desa yang masih asri dengan memang Bali daya tariknya memang sangat bagus.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *