oleh

Pasca Pandemi, Kadispar Bali Minta IINTOA di Garda Depan

INBISNIS.ID, DENPASAR – Tjok Bagus Pemayun selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali meminta kepada Indonesia Inbound Tourism Association (IINTOA) bertanggung jawab dan duduk paling depan untuk datangkan wisatawan ke Bali saat audiensi pengurus Dewan Pimpinan Daerah di kantor Disparda Provinsi Bali, Senin (21/3).

Selain menyampaikan kondisi kasus Covid-19 telah melandai terlihat dari pencapaian vaksin 1, 2 dan booster pada masyarakat Bali serta 1384 akomodasi yang bersertifikat CHSE, beliau meminta agar sesuai keahlian dan tugas IINTOA yakni terus mencari pasar-pasar potensial tidak hanya berpromosi untuk memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga harus mampu membaca peluang menganalisa kondisi outbound serta melihat kondisi perekonomian negara-negara di dunia.

“Contohnya dulu pemerintah pemerintah melakukan promosi ke India, justru ditertawakan, tapi sekarang India menjadi pasar nomor 3 setelah Australia dan China”, ujarnya.

Wisnu Arimbawa, selaku ketua DPD IINTOA Bali yang beranggotakan 104 biro perjalanan di Bali dan secara Nasional menaungi 248 biro perjalanan meminta agar selalu ada komunikasi intensif antara pemerintah dengan pelaku pariwisata terkhusus biro perjalanan wisata sebab baginya yang pertama berhadapan di lapangan baik dengan wisatawan maupun pemerintah adalah biro perjalanan wisata.

“Ketika ada perubahan harga tiket masuk DTW (Daerah Tujuan Wisata), yang pertama merasakan adalah biro perjalanan wisata, maka dari itu mohon komunikasi selalu dilakukan sebelum terjadi perubahan kebijakan atau peraturan yang berkiatan dengan pariwisata”, pintanya.

Sedangkan menurut Anggota Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Pariwisata IGAN Rai Surya Wijaya yang turut mendampingi Kadispar Bali saat audiensi menyampaikan, untuk memberi peluang kepada semua pelaku pariwisata, maka pasca pandemi pemerintah Provinsi bersama pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali akan membuka Verifikasi CHSE bagi pelaku usaha yang belum mengantongi sertifikat ataupun masa berlakunya habis. Semua sertifikat CHSE akan dikonversi menjadi sertifikat tatanan Kehidupan era baru.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *