INBISNIS.ID-SELAYAR, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan dukungan Lazismu akan membangun 250 unit hunian darurat untuk penyintas gempa magnitudo 7,5 SR yang melanda Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa (14/12) yang lalu.
Menurut keterangan dari Indrayanto, Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah mengatakan bahwa, Hunian darurat tersebut diperuntukkan bagi penyintas gempa yang rumahnya masuk kategori rusak berat dan tidak mungkin ditinggali lagi pada dua kecamatan terdampak yaitu Pasimarannu di Pulau Bonerate dan Pasilambena di Pulau Kalaotoa. Senin (3/01) malam
“Dari total kebutuhan 380 unit, Muhammadiyah akan membantu 250, sisanya akan difasilitasi oleh pemerintah. Total logistik untuk pembangunan hunian darurat tersebut mencapai 7,5 ton dan posisi sudah ada di Kota Benteng, Selayar,” kata Indrayanto.
Hal tersebut diungkapkan Indrayanto beserta relawan Muhammadiyah lainnya saat bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Ahmad Ansar, untuk menyampaikan program Muhammadiyah selama masa transisi 90 hari kedepan, pasca masa tanggap darurat yang berakhir 27 Desember 2021 yang lalu.
Dalam pertemuan tersebut, H. Saiful Arif sebagai salah satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kepulauan Selayar menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerja-kerja relawan Muhammadiyah.
“Koordinasi menjadi bagian yang penting dilakukan bersama seluruh stakeholder untuk mempermudah kerja kerja kemanusiaan, khususnya data dan prioritas bantuan agar tepat sasaran,” ungkapnya.
Indrayanto menyampaikan kepada Ahmad Ansar selaku Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Selayar Bahwa, Muhammadiyah juga memberikan paket bantuan family kit dan Hygiene Kit setelah mendapatkan data valid dari tim validasi data terkait penerima manfaat bantuan dalam masa transisi saat ini.
Bantuan family kit dan Hygiene Kit yang diberikan satu paket dengan hunian darurat tersebut terdiri dari 16 macam barang peralatan rumah tangga seperti peralatan masak, kelambu, selimut, sajadah, sarung dan perlengkapan mandi berupa sabun mandi, sabun pakaian, sikat serta pasta gigi.
Dalam pertemuan tersebut membicarakan mengenai tantangan dalam mendistribusikan bantuan dalam hal transportasi yang harus melalui jalur laut. Tantangan jalur tol laut inilah yang tentunya menjadi bahan utama diskusi dan mencari solusi-solusi agar akses transportasi tersebut bisa efektif dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrim.
Indrayanto mengatakan bahwa, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar juga berpesan kepada para relawan Muhammadiyah untuk beradaptasi dengan masyarakat lokal dengan beberapa etnis yang ada lokasi bencana.
“Ini menjadi catatan bagaimana nanti relawan yang ditempatkan bisa mengadaptasikan diri dengan situasi bermacam-macam nya etnis yang ada,” pungkas Indrayanto.
Pembangunan hunian darurat tersebut akan dilaksanakan oleh para relawan MDMC dari Jawa Tengah dan Yogyakarta sebanyak 10 orang yang sudah tiba di Kabupaten Kepulauan Selayar sejak 3 Januari 2022 kemarin. Selanjutnya akan bertugas di Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena hingga akhir Januari 2022 mendatang.
Sementara itu 3 orang dari relawan MDMC Sulawesi Selatan telah melaksanakan pendampingan psikososial berupa pembelajaran dan bermain bagi anak-anak serta pendampingan rohani berupa kegiatan keIslaman seperti sholat berjamaah dan pembinaan mental spiritual kepada warga penyintas dewasa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak pekan ketiga Desember 2021 dengan melaksanakan kegiatan pendampingan psikososial kepada anak-anak penyintas dari relawan Muhammadiyah Kabupaten Sinjai dan Kepulauan Selayar. Sedangkan pendampingan rohani dilaksanakan oleh mubaligh Muhammadiyah, Ustadz Amirudin Bakri di Pasilambena, Pulau Kalaotoa.
(Andi Rusman/Redaksi)
Komentar