INBISNIS.ID, DKI JAKARTA – Dalam acara refleksi 24 Tahun Reformasi bertajuk “Menarik Benang Merah Gerakan Mahasiswa dari Masa ke Masa: Perlawanan Terhadap Oligarki?”, yang diselenggarakan Masika-ICMI, di Kopi Brug, Jalan Tebet Barat Dalam Raya, No. 20, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis malam (12/5).
Diskusi yang dimoderatori oleh Ketua MASIKA ICMI DKI JAKARTA Hasreiza itu juga dihadiri para aktivis diantaranya :Aktivis 70an; Malari Dr. Hariman Siregar, Aktivis 80an ITB; Syahganda Nainggolan, Aktivis 98an; Joni Sujaman, Aktivis 2000an; Delpedro Marhaen dan Eggy Sudjana.
Syahganda Nainggolan mengatakan keinginan masyarakat untuk bisa merasakan perubahan di Indonesia sudah harus semakin dimatangkan. Bahkan dua masalah inti yang mengemuka belakangan harus diputus akarnya.
“Pemulihan sistem demokrasi dan agenda menghancurkan dominasi oligarki dalam tatanan politik harus selesai Tahun ini,” kata Syahganda
Demokrasi ini telah dikuasai oleh kerdilnya pemerintah saat ini . Rezim sudah memberikan kedaulatan sepenuhnya pada kelompok oligarki.
Untuk mengembalikan cita-cita reformasi politik yang diperjuangkan mahasiswa, Syahganda memandang perlu adanya gerakan mahasiswa, buruh dan kaum ulama yang bersatu merebut demokrasi dan menyingkirkan kaum oligarki.
Pada kesempatan yang sama, aktivis mahasiswa 98, Joni Sujarman mengatakan, Indonesia sudah 24 Tahun mengalami reformasi, namun hingga saat ini tidak ada perubahan yang signifikan. Salah satunya, negara ini masih dikuasai oligarki.
“Lawan oligarki di jalan, nggak ada cara lain. Anak-anak muda terpelajar harus mengambil peran,” ujarnya.
Sementara itu juru bicara Blok Politik Pelajar Delpedro Marhaen menyesalkan gerakan mahasiswa yang kerap dilakukan belum bisa menghasilkan apapun. Bahkan dua orang mahasiswa yang meninggal di Kendari juga tidak mengubah apa-apa,” tutup Delpedro.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya
Komentar