INBISNIS.ID, LARANTUKA – Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon mengklaim tiga lokasi pembangunan bantuan rumah bagi warga terdampak bencana seroja di tiga desa di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT tidak bermasalah.
Hal itu disampaikan Bupati Anton dalam acara serah terima kunci rumah bersama delegasi Kementerian PUPR yang diwakili BP2P Nusa Tenggara II, bertempat di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotanulumado, Kabupaten Flores Timur, Jumat (25/02/2022).
Ia mengatakan, rumah bantuan tipe RISHA itu dibangun diatas lahan bersertifikat resmi atas nama Pemerintah Daerah Flores Timur.
“Kita sudah selesai dengan sertifikat. Mungkin 10 tahun kedepan pemerintah akan buat pemecahan sertifikat,” jelasnya dihadapan awak media.
Sebelumnya, anggota DPRD fraksi Gerindra, Muhidin Demon dalam rapat paripurna bersama pemerintah menyebut ada beberapa warga sempat mengklaim kepemilikan lahan di Desa Saosina. Klaim itu menyusul realisasi pembangunan rumah bantuan bencana seroja April 2021 lalu.
“Ada protes warga yang mengaku berhak atas tanah itu. Ini fakta saat saya turun ke Desa itu,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan itu, Kadis Perumahan dan Pemukiman Flotim, Edu Fernandez menuturkan, lahan pembangunan rumah korban seroja sudah beralih dua kali karena ada komplain warga.
Namun, lanjut dia, kompalin itu sudah menemukan kata mufakat berkat musyawarah bersama. Hingga pada tahap uji publik, tidak ada lagi warga yang komplain.
“Pemerintah sudah sikapi. Kita sudah libatkan semua pihak pada tahap penyerahan. Saat musyawarah, masyarakat yang komplain pun kita undang,” pungkasnya.
(Redaksi)
Komentar