INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) temukan tambang emas di Pulau Sebayur, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur saat melakukan inspeksi mendadak kapal-kapal wisata dan pulau sekitar Labuan Bajo pada Kamis (27/11/2025).
“Saya juga kaget. Ada yang kasih info ke kami kemarin, ada tambang emas di Pulau Sebayur. Baru dengar saya. Kebetulan sekalian mampir, iya, di Sebayur Besar,” kata Ketua Satgas Koordinasi Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria di Labuan Bajo, Jumat (28/11/2025).
Saat ditelusuri langsung, KPK menemukan banyak barang bekas penambangan di area perbukitan dekat pantai. Tidak ada aktivitas manusia, namun jejaknya terlihat jelas.
“Ketemu bekas pipa-pipa besar, bekas-bekas peralatan. Bekasnya saja, ya. Nggak ada orang di sana. Ada foto-fotonya,” ujar Dian.
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Inovasi Australia Bersinar di Pameran Mining Indonesia 2025
- Sumba Jadi Kandidat Terkuat Penerus Kejayaan Pariwisata Bali
- Labuan Bajo Holiday, Jadikan Liburan Anda Lebih Berkesan
- Minat Asing di Bali Naik Drastis, Labuan Bajo dan Sumba Siap Diserbu Investor
Dari pengamatan lapangan dan informasi yang ia dapat, di area itu juga terdapat beberapa lubang galian. Namun KPK belum memastikan bentuk dan kedalamannya.
“Banyak bekas-bekas galian. Dari drone juga kelihatan. Apakah masuk ke bawah tanah, kita belum tahu. Harus muter pulau sedikit. Ada yang bilang aktivitasnya sudah sejak 2010,” ujarnya.
Dian mengaku langsung melaporkan temuan tersebut ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pulau Sebayur Besar memang berada di luar kawasan Taman Nasional Komodo, tetapi lokasinya sangat dekat.
“Kalau ada tambang emas, berarti ada risiko merkuri, sianida. Mengalir ke Pulau Komodo di sebelahnya. Bahaya sekali. Komodo bisa jadi korban. Manusia juga. Ini kan wilayah super premium, harus dijaga keberlanjutannya,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, KPK turun ke lokasi untuk memastikan tidak ada praktik backingan atau suap yang memungkinkan aktivitas itu berlangsung diam-diam.
“Jangan sampai kalau itu ada, ada backing-backing, ada fraud, suap-menyuap. Ada yang backup, tentu ada uangnya. Bisa mengenai negara atau oknum. Dan ini bisa berdampak pada keberlanjutan wisata Labuan Bajo,” kata Dian.
KPK juga telah mengirimkan laporan ke Dirjen Gakkum KLHK, sejumlah pejabat KLHK, hingga Kementerian Pariwisata untuk ditindaklanjuti.
Sumber :labuanbajotoday.com
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Punya pertanyaan soal Bantuan Hukum & Perizinan, Pencarian & Pengembangan Properti, Layanan Relokasi & Eksplorasi, Dukungan Media & Branding, Distribusi Produk ? INBISNIS bisa bantu jawabin.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini.
Yuk, gabung grup WhatsApp Berita INBISNIS.ID atau ikuti Channel Berita INBISNIS.ID! Dapatkan info terkini tentang Investasi, Bisnis dan Dunia Usaha langsung ke ponselmu.













Komentar