INBISNIS.ID, SIKKA – Sebanyak 910 mahasiswa Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Indonesia, akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Mandiri (KKN-MM) selama sebulan, yang akan dimulai sejak 20 Juni hingga 20 Juli 2022 mendatang. Mereka akan diterjunkan ke 30 Desa di wilayah Kabupaten Sikka, yang tersebar pada 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Talibura, Waiblama, Tanawawo dan Mego.
Tak hanya mereka, 64 Dosen yang terdiri 4 Dosen Koordinator Kecamatan dan 60 Dosen Pembimbing Lapangan pun ikut mendampingi para mahasiswa peserta KKN-MM tersebut. Untuk itu, UNIPA Indonesia melaksanakan kegiatan pembekalan bagi para mahasiswa peserta KKN-MM Tahun Ajaran 2021/2022 selama 2 hari, yakni Kamis (16/6) hingga Jumat (17/6/2022), bertempat di Auditorium Nawacita, UNIPA Indonesia.
Dengan mengusung tema “”Bersinergi Dalam Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Ketahanan Sosial Ekologi” dan diasupi dengan berbagai materi, diharapkan dapat membuka wawasan para mahasiswa mengenai kebutuhan masyarakat. Sehingga mereka bisa mendapatkan sebuah pelajaran berharga selama mengikuti KKN-MM secara langsung dari kelas kehidupan lingkungan masyarakat. Selain itu, proses KKN-MM juga memberikan sebuah ciri khusus, yaitu memadukan teori dan praktik.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan pembekalan itu, Rektor UNIPA Indonesia, Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si., menyampaikan bahwa, pelaksanaan KKN-MM Tahun 2021/2022 merupakan salah satu implementasi dari Tri dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat.
Untuk itu, lanjut Angelinus, para mahasiswa harus mampu mengembangkan semua potensi sesuai bidang keilmuannya. Sekaligus dapat membantu program pemerintah dalam upaya penanganan stunting, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, yakni dengan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita Stunting, pelestarian sumber daya alam, edukasi kesehatan maupun aktivitas sosial berbasis keluarga dan masyarakat.
Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Drs. Sabinus Nabu juga menegaskan agar para mahasiswa yang mengikuti KKN-MM, harus mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Disamping itu pula, harus bisa bersinergi dan bekerja sama dalam mengoptimalisasikan pengolahan sumber daya alam untuk ketahanan sosial maupun ekologi.
“Bicara soal ekologi, secara langsung dari 30 desa yang tersebar pada dari 4 Kecamatan ini, semuanya merupakan daerah penyangga sumber daya air. Oleh sebab itu dibutuhkan peran mahasiswa untuk melibatkan diri, dalam upaya menjaga kondisi alam bersama habitat-habitat lainnya agar tetap lestari,” ujarnya.
Sabinus menambahkan, terdapat juga kesenjangan sosial terutama meningkatnya kasus stunting yang diderita oleh masyarakat serta persoalan sosial lainya. Dengan begitu, dirinya mengharapkan para mahasiswa harus terus melibatkan diri dan mampu menemukan solusi-solusi cerdas, selalu bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah setempat, dalam upaya penanganan stunting maupun ketimpangan sosial lainya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sikka Adrianus Firminus Parera, S.E, M.Si., mengapresiasi pihak UNIPA Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan KKN-MM Tahun Ajaran 2021/2022, yang dinilainya bersentuhan langsung dengan kebutuhan mendasar masyarakat pada beberapa desa yang masih tertinggal, di wilayah Kecamatan Talibura, Waiblama, Tanawawo dan Mego.
Dia pun berharap agar pelaksanaan KKN-MM ini dapat memberikan kontribusi nyata dan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat. Mahasiswa peserta KKN-MM juga harus senantiasa bersinergi bersama pemerintah desa setempat, guna mengetahui masalah atau persoalan yang dialami masyarakat dan mampu menemukan solusi konstruktif.
Turut hadir dalam kegiatan pembekalan tersebut, diantaranya Wakil Rektor I, Dr. Jonas K.G.D. Gobang, S.Fil, MA., Wakil Rektor II, Ranhard Soni Tomi Antou, ST., M.Art., Wakil Rektor III Dr. Yosefina Andia Dekrita, SE.,MM., Kepala LP2M UNIPA, Teresia Elfi, S.Kep,Ns.,M.Kep., Para Dekan, Kaprodi dan segenap Civitas Akademika UNIPA Indonesia.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar