oleh

Ketut Sudana: Anggota Dewan Komisi IV Isi Waktu Kosong Dengan Budidaya Ikan Lele

INBISNIS.ID, DENPASAR – Anggota komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Partai Gerindra, Ketut Sudana selain menggeluti dunia politik juga gemar beternak ikan dengan memanfatkan lahan kosong miliknya.

Saat ditemui Media INBISNIS.ID, di kolam ikan Lele yang ia miliki, Ketut Sudana mengaku awalnya berternak Lele hanya untuk mengisi waktu kosong dan disisi lain juga untuk menghibur diri di tengah pandemi covid 19.

Dirinya mengaku, sampai sekarang merasa senang karena tanpa sadar usaha yang awalnya agak ragu-ragu akhirnya bisa berkembang secara perlahan dan apalagi sekarang pandemi Covid 19, dirinya selalu mengisi waktu Kosong dengan berternak Lele. Hal ini dikatakan, Ketut Sudana, pada, Sabtu (4/12/2021).

“Layar belakang kami budidaya ikan lele adalah kami punya waktu, Ada waktu lowong dari pagi sampai jam 10. Kami selaku masyarakat hobi menyenangi khusus beternak ikan jadinya Kami memanfaatkan waktu luang beraktifitas untuk mengisi waktu Kosong,” katanya

Dikatakan Ketut Sudana, peluang bisnis ikan Lele ini sangat besar oleh karena itu rencana kedepan menurutnya tidak hanya ikan Lele jadi patokan tapi dirinya akan membudidayakan ikan selain Lele, seperti  ikan nila, ikan gurami, cuman dirinya mengaku saat ini tidak bisa karena keterbatasan tempat, dan biaya.

“Sebenarnya peluangnya banyak kalau kami sebenarnya kami itu punya rencana punya keinginan untuk mengembangkan selain Lele itu, seperti ikan Gurami dan ikan Nila, cuma saya keterbatasan masalah lahan dan biaya” katanya

Ketut Sudana mengatakan, jika ingin beternak Lele dengan skala lebih besar itu modalnya tidak sedikit, dan masalah lahan juga sangat terbatas sehingga ini yang membuat dirinya merasa terhalangi niatnya untuk berbudidaya dengan skala besar.

“Kalau namanya terjun budidaya Ikan Lele yang sifatnya memang kita mengarah ke usaha yang lebih besar modalnya tidak sedikit, dan masalah lahan terbatas juga sangat sulit. Na, kami sesuai dengan kemampuan, kami punya lahan kecil, Kami punya tempat itu yang kami kembangkan,” tuturnya.

Ketut Sudana, setelah pandemi ini pergi dirinya berencana mengembangkan usahanya dengan skala lebih besar dengan menguasai wilayah Denpasar, selama ini di kota Denpasar supali ikan Lele dari jawa.

“Sambil menunggu perkembangan situasi, kala ekonomi kembali stabil artinya kita akan perlu kembangkan dengan skala lebih besar. Daripada selama ini untuk memenuhi kebutuhan ikan di Denpasar kan kita harus supali dari Jawa mala kita kekurangan supali ikan 6 ton setiap hari. Kalau kita garap peluang itu, kan lumayan tu,” katanya

Lanjut Ketut Sudana, untuk pemasaranya selama pandemi Covid 19, dirinya menyebut masih bisa melayani masyarakat dengan baik dan sejauh ini dirinya juga sudah bekerja sama dengan warung-warung makanan khusus ikan Lele dan juga bekerja sama dengan pengusaha kolam pemancingan.

“Pemasaran Kami selama Covid 19 ini kami tetap bisa melayani apa yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya ikan Lele. Jadi,  Kami bekerja sama dengan dagangan lalapan ikan Lele, kemudian Kami juga bekerja sama dengan kolam pemancingan yang ada di Denpasar,” katanya.

Ketut Sudana, untuk ikan yang dibudidayakan sekarang dirinya menyebut kurang lebih 80 ribu ekor ikan Lele, dengan luas lahan 6 area. Untuk kolam Ikannya ada 12 kotak ditambah 4 kolam terpal.

“Untuk jumlah budidaya ikan lele sekarang kurang lebih ikan kami ada 80 Ekor, luas lahan Kami ada 6 area, kalau kolamnya ada 12 kotak ditambah 4 kolam terpal,” katanya

Ketut Sudana, mengungkapkan untuk panen sendiri dirinya mengatakan setiap minggu selalu panen tidak butuh waktu lama inilah bagusnya budidaya ikan Lele tidak butuh waktu lama untuk panen.

“Kami panen bukan pake bulan kalau pake bulan terlambat. Kita harus panen setiap satu minggu karena kita melayani setiap hari. Mestinya Kami panen tiap tiga hari, tapi ini membutuhkan manajemen yang Mantap,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *